Rabu, 05 Januari 2011

JAUHI HASAD



Beberapa minggu ini, aku banyak sekali mendengar keluhan dari teman-temanqu, termasuk juga dari keluarga tentang kerasnya hidup ini, susahnya memenuhi kebutuhan hidup dan mahalnya harga sembako.
Belum lagi biaya sekolah yang dikatakan gratis malah justru semakin mahal, bahkan biaya sekolah Taman Kanak-Kanakpun tinggi, bagaimana dengan yg kuliah...?? Satu demi satu mengeluh sembari memaki pemerintah dengan berbagai macam kata dan bahasa, tak hanya pemerinta Negara yg di makinya, tapi justru pemerintah daerah pula lebih-lebih dicaci maki. Ada yg sepertinya iri mengetahui pemerintah daerah yg sering ke luar negeri bersama keluarganya, katanya "Heran aja, dulu waktu belum jadi pejabat nggak begitu, sekarang dikit-dikit ke luar negeri, tahun baru aja ke luar negeri, kapan daerahnya diurus, lagian duit dari mana tu segitu banyaknya, kalo' pergi urusan daerah masak sih tiap bulan dan sekeluarga"...SubhanAllah...aku berpikir saat itu aku sedang berhadapan dengan orang yang sedang diliputi rasa iri hati/hasad atas rezeky orang lain. Sudahlah...darimana dia mendapatkan uang banyak bukan urusan kita, baik tidak jalannya mendapatkan itu jangan kita terlalu sibuk mencari tahunya, karena toh semuanya sia-sia, kita marah-marah juga enggak kebagian, mending kita urus saja urusan kita masing-masing dan terus berusaha memperbaiki diri, mendekatkan diri pada Allah, syukuri semua yg ada, dan terus berusaha, berjuang mendapatkan rezeky yg dipermasalahkan tadi agar semuanya menjadi cukup. AllahuAkbar...sebenarnya ini menakutkanku, sedikit aku merasa aku sedang dipengaruhi untuk membenci orang lain yg memiliki harta lebih, tapi bukankah rezeky itu juga adalah rahasia Allah. Nikmati saja saudara...sedikit atau banyak itu tergantung kita yg mensyukurinya. Jika harta itu melimpah belum tentu kita merasa tenang, karena ada kesombongan dan angkuh diri dititipkan harta melimpah. Tak semua orang mampu membawa dengan baik harta itu, ada memang yg bisa mensyukuri dan memeliharanya sesuai jalan Allah, tapi tak sedikit juga yg ingkar. Mungkin kita bukan golongan orang yang mampu menjaga harta berlimpah itu, sabarlah saudara...tidak menjadi kaya saja sudah hasad to...? Apalagi mau dikasih kaya. Aku  tidak sedang berkhotbah, aku sekedar mengingatkan...aku juga masih banyak kekurangan, aku juga terkadag berpikir negatif tapi segera aku hapus sebisa mungkin agar penyakit hati itu tidak menggerogotiku dan aku hidup tetap dlm ketenangan dengan kesederhanaanku.
Allah Maha Kaya
Allah memberikan kita rejeki yang berbeda-beda, ada orang yang diberikan kemudahan dalam mendapatkan harta dan sebaliknya ada juga yang mengalami kesulitan dalam mencari rejeki tersebut. Bahkan jika kita perhatikan, orang yang kaya terlampau kaya dan yang miskin terlampau miskin. Sebenarnya semua itu hanya cobaan yang diberikan kepada hambanya oleh Zat yang maha sempurna. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang kita menemukan orang yang panas, sakit hatinya, dan tidak tenang karena melihat temannya, atau saudaranya, tetangganya, atau orang lain yang memperoleh suatu kenikmatan dunia melebihi yang dia miliki, kemudian berharap agar kenikmatan tersebut musnah atau hancur. Dia tidak senang melihat kesuksesan yang diraih orang lain, apalagi itu adalah rivalnya dalam dunia bisnis atau mungkin dunia politik. Terlebih lagi dalam hal berpolitik, senang saling menjatuhkan, mencari-cari kesalahan orang lain dan akan sangat sakit hatinya tatkala dia tahu bahwa sang rival sukses dan bertambah hartanya. Dan sebaliknya akan merasa senang tatkala dia tahu bahwa orang tersebut jatuh dari kedudukannya atau hilang kekayaannya. Sifat inilah yang disebut dengan hasad (dengki). Ada beberapa dosa besar yang sering diperbuat manusia, diantaranya adalah mensekutukan Allah, Riya’, Hasad/dengki dan sombong/angkuh. Jelas sudah bahwa hasad adalah salah satu sifat yang mengakibatkan seseorang akan berdosa besar.
Bahaya Hasad
Dosa hasad adalah dosa yang sangat besar, karena itu Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya, Muhammad SAW untuk berlindung kepada Rabbul Falaq (Tuhan yang menguasai subuh) dari kejahatan hasad. Ini juga isyarat bahwa Nabi SAW dan siapapun yang menyeru kepada kebaikan (Da’i) pasti ada saja yang memusuhinya dan hasad (dengki) kepadanya. Sementara ketenangan, ketentraman, dan keselamatan hanya dapat ditemukan ketika selalu berada dalam dekapan Rabbul Falaq, Allah SWT. Maka ayat tersebut diawali dengan, “Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai Subuh”
(QS Al Falaq [113] :1).
Hasad merupakan suatu penyakit yang bisa menimpa seorang mukmin disaat imannya turun dan lemah. Didasari oleh larangan Rasulullah, “Jangan kalian saling membenci, saling hasad dan saling membelakangi, Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” (HR. Bukhari VIII/33). Hasad (dengki) merupakan sifat tidak terpuji dan sangat berbahaya. Saking bahayanya, hasad dapat menghapus kebaikan-kebaikan seseorang yang telah dibangunnya sekian lama. Rasulullah telah menegaskan hal itu dengan sabdanya, “Waspadalah kalian terhadap hasad, sebab hasad itu memakan semua kebaikan sebagaimana api yang membakar kayu”.
Sebab-sebab Hasad
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang jatuh ke dalam hasad, diantaranya:
1.Senang berlomba-lomba mengejar dunia
Ketika dunia dilapangkan dan dimudahkan bagi manusia, sementara mereka mengabaikan rambu-rambu syariat dalam berintraksi dengan dunia, maka dengan mudahnya mereka terjerumus dalam pertarungan perebutan dunia yang menggiringnya kepada sifat hasad.
Begitu pula pada halnya para wanita yang senang memamerkan perhiasan mereka, dan sakit hatinya tatkala melihat teman kerjanya menggunakan perhiasan yang lebih mewah dibanding miliknya, sehingga menimbulkan sifat hasad hanya karena dunia.
2.Melihat nikmat orang lain dan lupa pada Yang Memberi Nikmat
Terkadang pada saat seseorang melihat nikmat baik itu yang berbentuk harta ataupun pengkat/kedudukan pada orang lain yang melimpah, sementara dia sendiri tidak sebanyak itu yang ia miliki, iapun lupa kepada Yang Memberi Nikmat, Yaitu Allah SWT. Ia lupa bahwa Allah telah mebagikan kenikmatan-kenikmatan kepada para hamba-Nya dengan sangat bijak, ia lupa bahwa kaya dan miskin bukanlah suatu perbedaan yang berarti tetapi tingkat ketaqwaanlah yang membedakan dihadapan Allah. Kecuali dengan iman seseorang itu tidak akan bersifat hasad, karena jika imannya sudah lemah maka syaitan akan mudah mempengaruhinya untuk berbuat hasad.
3.Takabbur
Seperti iblis yang takabbur dan sombong, dengan pernyataanya yang mengatakan bahwa dia lebih baik dan lebih mulia daripada Adam dengan alasan bahwa dia tercipta dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Dan hal tersebut merupakan hasad peretama kali yang terjadi di langit, dan hasad yang pertama kali terjadi di bumi adalah hasad Qabil dan Habil hingga membunuhnya sebagaimana diceritakan di dalam Al-Qur’an.
4.Perbedaan perlakuan
Seringkali dalam lingkungan keluarga atau tempat kerja atau sekolah terjadi pilih kasih diantaranya. Misalkan orang tua yang memperlakukan anaknya berbeda, atau perlakuan atasan dengan bawahan yang tidak adil atau guru yang pilih kasih terhadap muridnya. Sikap pilih kasih dalam keluarga atau dimanapun juga dapat menyebabkan kedengkian timbul dari hati orang yang merasa terkalahkan atau dinomorduakan.
Obat Hasad
1.Memohon perlindungan dari Allah SWT seperti perintah Allah terhadap Rasull-Nya dalam surat Al-Falaq.
2.Takwa dan sabar, sebagaimana firman Allah, “Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudaratan kepadamu” (QS Ali Imran [3]:120).
3.Taubat. Allah berfirman, “…dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya.
4.Berbuat baik kepada orang yang hasad, agar orang tersebut menyadari kesalahannya dan mau berubah, secara tidak langsung kita mengajarkan kepada orang yang hasad untuk tidak lagi berbuat hasad (dengki) mengingatkannya bahwa hasad adalah hal yang sangat tidak terpuji.
5.Mengobati dengan ruqyah, seperti pada saat Jibril meruqyah Rasulullah.
6.Tawakkal (berserah diri) kepada Allah SWT setelah semua ikhtiar dan usaha dilakukan. “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trimakasih anda sudah mampir di sini, kritik dan saran saudara penting buat sy..__