SubhanAllah...__
Lama skali sy tidak mrasakan sesak di dada karna sakit hati jika ada
orang-orang yang membuat fitnah kpd sy. Slama ini sy sudah brusaha bersikap
baik, agar sy slamat dr guncingan dan fitnah, karna hidup di dalam kompleks
perumahan sprt tmpat tinggal sy adalah sgt besar kemungkinannya dibicarakan
tetangga. Itulah sebabnya sy slalu berusaha menjaga lisan sy, menjaga sikap dan
bahasa tubuh sy semaksimal mungkin baik dalam lingkungan tmpat tinggal sy juga
dlm keluarga sy. Namun trnyata smuanya blum maksimal dan tidak akan prnah
maksimal....Sy sllu teguh dengan prinsip sy "Mengalah bukan berarti kalah",
tetapi menjadi orang yang terlalu mengalah juga salah, ada sebagian orang bisa
menghargai sikap mengalah kita, namun tidak sedikit juga orang yang menjatuhkan
kita disaat kita mncoba utk mengalah. Tp prinsip tetaplah prinsip, sampai detik
ini sy masih ttp memegangnya sebagai bekal sy menyalamatkan diri dari kebencian
orang-orang di sekitar sy, namun yang harus dirubah adalah bagaimana menyikapi
prinsip itu sendiri.
Jujur dadaku sesak saat ini, darah jantungku trasa mendidih dan suhunya
sangat panas, tapi otakku beku bak es batu yg hampir tak bisa lg mencair,
kulitku trasa melepuh seperti hatiku yg kian mengeras..Seakan smua anggota
tubuhku ikut mrasakan kehancuranku di saat ini, disaat sy mengetahui bahwa
orang yg slama ini sy anggap baik, ikhlas, tulus adalah benar-benar orang yang
baik lahir bathin. Sayang tiga tahun mengenal mereka tidak cukup untuk
menyimpulkan mereka adalah orang yg baik.
Mungkin tak layak jika sy harus secara detail menceritakan permasalahan sy,
krn di dalamnya ada masalah orang lain juga yang tentunya berkaitan dengan sy.
Intinya, hanya karena bicara dlm kondisi bercanda ada seseorang yg tersinggung
dengan kalimat yang sy ucapkan, sebenarnya bukan menyinggung dia hanya saja
sepertinya orangnya terlalu sensitif sehingga terlalu merasakan kalimat sy
sepenuhnya utk menjatuhkan dia, padahal sy sama skali tidak bermaksud
menjatuhkan siapapun, atau mungkin juga karena kalimat sy terlalu mengena di
hatinya walau sy tak bermaksud menyakitinya. Karena rasa sakit hatinya dengan
kalimat canda sy itu membuat dia seolah-olah ngin membalas dendamnya dengan
menghasut orang-orang yg dekat dengan sy utk tidak menyukai sy dan menuduh sy
yg tidak-tidak. Sy tinggal di Kompleks perumahan,seperti layaknya perumahan di
mana-mana para ibu-ibu di tmpat tersebut sebagian besar menyukai kegiatan yg
bernama “GOSIP”..__malah mereka akan betah skali duduk smpai berjam-jam hanya
karena gosip. Dan…yang membuat sy lebih tidak suka lagi, dia berhasil
mempengaruhi orang yg slama ini sy tahu baik pd sy, mungkin karena dia membolak
balikkan fakta atau entahlah dia bicara apa sampai-sampai orang yg slama ini
bisa dikatakan dia dekat dan baik pd sy malah ikut-ikutan membicarakan sy…yg
lucu, apa yg dia katakan sama sekali tidak benar. TERL ALU….. itu sangat
menyakitkan sy, karena kebusukan bibirnya sy merasa menjadi orang yg cukup
rendah di sebagian tetangga walaupun tidak semua, ada sebagian lagi yang tidak
percaya dengan omongannya, namun bagaimanapun sy merasa malu,direndahkan dan
dipojokkan seolah-olah sy adalah terdakwa yg memang benar-benar bersalah adalah
pukulan yg menyakitkan buat sy sementara itu sama sekali tidak benar. Pandainya
mulut bicara memutar balikan kata hingga dpt meyakinkan orang lain percaya
padanya yg berdusta, memfitnah,dan menjatuhkan orang lain, tak perduli itu dosa
dan berakibat fatal bagi orang lain bahkan baginya juga. Lupa kalau Tuhan
selalu akan melindungi yg benar dan yg salah tetaplah salah.
Alhamdulillah…memang sekarang suasana sudah membaik, tetapi sy masih saja
merasakan sakitnya karena tidak terima dibicarakan seperti itu.
SubhanAllah…sangat benar firman-firman Allah dan hadist-hadist Rosul yg
mengingatkan kita akan BAHAYA LISAN..__
Astagfirullah..__...
Sy sangat menyesali keadaan ini, tak pernah terbayangkan di pikiran sy untuk
menghancurkan orang lain, menjatuhkan harga diri orang atau menghina sesama sy,
karena sy sangat menyadari smua kekurangan sy, kelemahan dan kedudukan sy
sebagai insan yg lemah. Sy cukup tahu diri, dan tak pernah berniat menjadi
pengacau atau bahasa kerennya sekarang kalau tidak salah Propokator..tp knapa
sy yg dituduh sebagai pelakunya. Bukankah tak ada untungnya buat sy, buat kita
smua utk membicarakan kejelekan atau kekurangan orang lain. Dan jika sy tidak
suka diusik ketenangan sy, untuk apa sy mengusik ketenangan orang lain, jika sy
tidak suka diadu domba knapa sy mengadu domba orang lain, domba aja nggak suka
di adu kok malah manusia diadu ma domba… Smoga selamatlah orang yg telah
membuat aib utk sy, disejahterakan hidupnya dan diampuni dosanya.
....__INTROVEKSI DIRI….___
*BerCanda yg berlebihan*
Terkadang kita bercanda asal bunyi aja (ASBUN: singkatan yg diresmikan.red_)
tanpa kita sadari dan mungkin tidak kita niati kalimat kita tersebut telah
menyakiti hati orang-orang di sekitar kita walaupun itu dengan kalimat yg
sederhana seperti pengalaman sy. Tidak jarang juga, orang menyalah artikan
kata-kata kita padahal bukan seperti itu yg kita maksudkan, tp namanya udah
sakit hati ya tetap sakit dan tidak ada toleransi utk menerima tawaran
penjelasan dr apa yg sudah kita katakan, dia tetap pada maksudnya, pada
pemahamannya yg salah dan pada egonya tentunya..
Sering juga sy alami di lingkungan sy saat berkumpul dan bercanda, tak
jarang ada celetukan-celetukan kasar atau hinaan pada sesama…misalnya memanggil
teman dengan kekurangan anggota tubuhnya “ee pincang”..”pele” (bhs lombok yg
berarti _ matanya cacat sebelah)..”kurus” (panggilan utk orang kurus) ato
“oboh” (panggilan utk org yg berbadan gemuk), “Bulat” ( panggilan utk orang yg
berkulit hitam), “Jring” (panggilan utk orang yg berambut kriting ikal),
“Pontot” (panggilan utk orang yg berbadan pendek), “tompel” (panggilan utk yg
mempunyai tompel), dan banyak lagi panggilan-panggilan yg menyebutkan
kekurangan fisik seseorang…Lalu apa kita sudah sempurna dengan memanggil orang
lain seperti itu.
Pernah juga sy mendengar teman bercanda, dia mau mentraktir makan tp dia
dengan PDnya bilang, “sy aja yg traktir kan
sy banyak uang hasil bisnis sy, lagian kalian kan
semua pelit-pelit, nggak berani bayar takutnya uang dapurnya kurang, maklum penghasilan
pas-pasan…kalau sy banyak uang sampingannya dan bisa cari sendiri, nggak kayak
kalian Cuma ngarep dr suami aja”…
Hoo..hoo…menurut anda layakkah kita bicara seperti itu…?? Kalau mau
mentraktir, ya traktir aja bu’…nggak usah pake ngoceh, pidato panjang lebar
gitu…yg emangnya mau dpt pahala krn mengenyangkan temen dan bagi-bagi rezekya
malah nggak jd, diganti ma dosa krn sudah menyinggung orang lain jika ada yg
tersinggung dengan bahasa candanya, dan dosa karena kesombongannya yg lebih
rezekynya, dan tanpa disadari kalimatnya telah menurunkan derajatnya., bukankah
itu bukan bahasa orang yg berpendidikan sedangkan yg bicara adalah orang yg
sangat paham pendidikan...__
Ada lagi yg perlu kita jaga pada saat bercanda/bergaul…terkadang kita juga
bukannya tak sengaja tp ini pasti disengaja…menyenggol, mendorong, menarik
sampai jatuh, seperti apa yg dilakukan di acara Overa Van Java….tp kalo’ OVJ
itukan ngelawak, walau aku terkadang kasian jg ma bintang tamunx yg dikompakkin
utk dijahilin, yach ini di luar OVJ…tp cara kita di lingkungan kita. Mungkin
sebagian teman bisa terima, tapi bagaimana dengan teman yg tidak suka
diperlakukan seperti itu. Sy jg pernah mengalami hal ini, teman-teman bercanda
dan sebagian teman kompak utk menjahili teman lainnya dengan mengangkat teman
lainnya (satu orang) lalu memasukkannya ke dalam parit yg kering, setelah itu
mereka mentertawakannya beramai-ramai, walau bukan sy yg diperlakukan begitu,
dan sy tidak juga menjadi pelakunya, tp sy mrasa kasian dan malu melihatnya,
seandainya dia itu adalah sy, pasti sy dah nangis…hhhhhh…maklum sy terlalu
cengeng dan perasa..__
*Bicara tanpa kendali*
Terkadang juga kita bicara terlalu banyak, seperti kata orang “TONG KOSONG
NYARING BUNYINYA” apalagi kalo pake kaleng susu, diisi krikil, dilempar ke
jalan, kemudian ditendang-tendang kayak bola, Naah…itu persis seperti kebiasaan
ibu-ibu yg doyan gosip tp ngk mutu..__
Bicara terlalu asyik buat orang-orang yang hoby melakoninya, terutama para
BIGOS MANIA (Biang Gosip), tanpa disadari omongan dah kemana-mana tuch, entah
ngurusi rumah tangga oranglah, entah ngurusi harta dan hutang oranglah (mending
mau di bayarin), entah ngomongin isi dapur tetanggalah, entah tuduhan
aneh-anehlah, yg penting bisa ngomongin kejelekannya orang, yg bagus-bagus mah
nggak prnah disebut bahkan ngk perduli ma kebaikan orang yg diurus
jelek-jeleknya doang, atau sekedar coment setelah si pulan lewat di depan
mereka yg sedang asyik ngerumpi…mentertawakan satu demi satu orang yg di
lihatnya, mengejeknya dgn mencibir, coment bajunyalah, coment, kacamatanya,
coment dandananya, coment sepatunya/sandalnya…Ach..pokoknya ngk penting
gitu…maklum orang seperti itu mungkin merasa dirinya sudah sempurna. Hmm…”MEMANG
LIDAH TAK BERTULANG”..__…BUT..orang-orang seperti itu kira-kira dapet untung
apa ya…??