Rabu, 01 Desember 2010

** INTROVEKSI DIRI **


SubhanAllah...__
Lama skali sy tidak mrasakan sesak di dada karna sakit hati jika ada orang-orang yang membuat fitnah kpd sy. Slama ini sy sudah brusaha bersikap baik, agar sy slamat dr guncingan dan fitnah, karna hidup di dalam kompleks perumahan sprt tmpat tinggal sy adalah sgt besar kemungkinannya dibicarakan tetangga. Itulah sebabnya sy slalu berusaha menjaga lisan sy, menjaga sikap dan bahasa tubuh sy semaksimal mungkin baik dalam lingkungan tmpat tinggal sy juga dlm keluarga sy. Namun trnyata smuanya blum maksimal dan tidak akan prnah maksimal....Sy sllu teguh dengan prinsip sy "Mengalah bukan berarti kalah", tetapi menjadi orang yang terlalu mengalah juga salah, ada sebagian orang bisa menghargai sikap mengalah kita, namun tidak sedikit juga orang yang menjatuhkan kita disaat kita mncoba utk mengalah. Tp prinsip tetaplah prinsip, sampai detik ini sy masih ttp memegangnya sebagai bekal sy menyalamatkan diri dari kebencian orang-orang di sekitar sy, namun yang harus dirubah adalah bagaimana menyikapi prinsip itu sendiri.
Jujur dadaku sesak saat ini, darah jantungku trasa mendidih dan suhunya sangat panas, tapi otakku beku bak es batu yg hampir tak bisa lg mencair, kulitku trasa melepuh seperti hatiku yg kian mengeras..Seakan smua anggota tubuhku ikut mrasakan kehancuranku di saat ini, disaat sy mengetahui bahwa orang yg slama ini sy anggap baik, ikhlas, tulus adalah benar-benar orang yang baik lahir bathin. Sayang tiga tahun mengenal mereka tidak cukup untuk menyimpulkan mereka adalah orang yg baik.
Mungkin tak layak jika sy harus secara detail menceritakan permasalahan sy, krn di dalamnya ada masalah orang lain juga yang tentunya berkaitan dengan sy. Intinya, hanya karena bicara dlm kondisi bercanda ada seseorang yg tersinggung dengan kalimat yang sy ucapkan, sebenarnya bukan menyinggung dia hanya saja sepertinya orangnya terlalu sensitif sehingga terlalu merasakan kalimat sy sepenuhnya utk menjatuhkan dia, padahal sy sama skali tidak bermaksud menjatuhkan siapapun, atau mungkin juga karena kalimat sy terlalu mengena di hatinya walau sy tak bermaksud menyakitinya. Karena rasa sakit hatinya dengan kalimat canda sy itu membuat dia seolah-olah ngin membalas dendamnya dengan menghasut orang-orang yg dekat dengan sy utk tidak menyukai sy dan menuduh sy yg tidak-tidak. Sy tinggal di Kompleks perumahan,seperti layaknya perumahan di mana-mana para ibu-ibu di tmpat tersebut sebagian besar menyukai kegiatan yg bernama “GOSIP”..__malah mereka akan betah skali duduk smpai berjam-jam hanya karena gosip. Dan…yang membuat sy lebih tidak suka lagi, dia berhasil mempengaruhi orang yg slama ini sy tahu baik pd sy, mungkin karena dia membolak balikkan fakta atau entahlah dia bicara apa sampai-sampai orang yg slama ini bisa dikatakan dia dekat dan baik pd sy malah ikut-ikutan membicarakan sy…yg lucu, apa yg dia katakan sama sekali tidak benar. TERL ALU….. itu sangat menyakitkan sy, karena kebusukan bibirnya sy merasa menjadi orang yg cukup rendah di sebagian tetangga walaupun tidak semua, ada sebagian lagi yang tidak percaya dengan omongannya, namun bagaimanapun sy merasa malu,direndahkan dan dipojokkan seolah-olah sy adalah terdakwa yg memang benar-benar bersalah adalah pukulan yg menyakitkan buat sy sementara itu sama sekali tidak benar. Pandainya mulut bicara memutar balikan kata hingga dpt meyakinkan orang lain percaya padanya yg berdusta, memfitnah,dan menjatuhkan orang lain, tak perduli itu dosa dan berakibat fatal bagi orang lain bahkan baginya juga. Lupa kalau Tuhan selalu akan melindungi yg benar dan yg salah tetaplah salah. Alhamdulillah…memang sekarang suasana sudah membaik, tetapi sy masih saja merasakan sakitnya karena tidak terima dibicarakan seperti itu. SubhanAllah…sangat benar firman-firman Allah dan hadist-hadist Rosul yg mengingatkan kita akan BAHAYA LISAN..__
 Astagfirullah..__...
Sy sangat menyesali keadaan ini, tak pernah terbayangkan di pikiran sy untuk menghancurkan orang lain, menjatuhkan harga diri orang atau menghina sesama sy, karena sy sangat menyadari smua kekurangan sy, kelemahan dan kedudukan sy sebagai insan yg lemah. Sy cukup tahu diri, dan tak pernah berniat menjadi pengacau atau bahasa kerennya sekarang kalau tidak salah Propokator..tp knapa sy yg dituduh sebagai pelakunya. Bukankah tak ada untungnya buat sy, buat kita smua utk membicarakan kejelekan atau kekurangan orang lain. Dan jika sy tidak suka diusik ketenangan sy, untuk apa sy mengusik ketenangan orang lain, jika sy tidak suka diadu domba knapa sy mengadu domba orang lain, domba aja nggak suka di adu kok malah manusia diadu ma domba… Smoga selamatlah orang yg telah membuat aib utk sy, disejahterakan hidupnya dan diampuni dosanya.
....__INTROVEKSI DIRI….___
*BerCanda yg berlebihan*
Terkadang kita bercanda asal bunyi aja (ASBUN: singkatan yg diresmikan.red_) tanpa kita sadari dan mungkin tidak kita niati kalimat kita tersebut telah menyakiti hati orang-orang di sekitar kita walaupun itu dengan kalimat yg sederhana seperti pengalaman sy. Tidak jarang juga, orang menyalah artikan kata-kata kita padahal bukan seperti itu yg kita maksudkan, tp namanya udah sakit hati ya tetap sakit dan tidak ada toleransi utk menerima tawaran penjelasan dr apa yg sudah kita katakan, dia tetap pada maksudnya, pada pemahamannya yg salah dan pada egonya tentunya..
Sering juga sy alami di lingkungan sy saat berkumpul dan bercanda, tak jarang ada celetukan-celetukan kasar atau hinaan pada sesama…misalnya memanggil teman dengan kekurangan anggota tubuhnya “ee pincang”..”pele” (bhs lombok yg berarti _ matanya cacat sebelah)..”kurus” (panggilan utk orang kurus) ato “oboh” (panggilan utk org yg berbadan gemuk), “Bulat” ( panggilan utk orang yg berkulit hitam), “Jring” (panggilan utk orang yg berambut kriting ikal), “Pontot” (panggilan utk orang yg berbadan pendek), “tompel” (panggilan utk yg mempunyai tompel), dan banyak lagi panggilan-panggilan yg menyebutkan kekurangan fisik seseorang…Lalu apa kita sudah sempurna dengan memanggil orang lain seperti itu.
Pernah juga sy mendengar teman bercanda, dia mau mentraktir makan tp dia dengan PDnya bilang, “sy aja yg traktir kan sy banyak uang hasil bisnis sy, lagian kalian kan semua pelit-pelit, nggak berani bayar takutnya uang dapurnya kurang, maklum penghasilan pas-pasan…kalau sy banyak uang sampingannya dan bisa cari sendiri, nggak kayak kalian Cuma ngarep dr suami aja”…
Hoo..hoo…menurut anda layakkah kita bicara seperti itu…?? Kalau mau mentraktir, ya traktir aja bu’…nggak usah pake ngoceh, pidato panjang lebar gitu…yg emangnya mau dpt pahala krn mengenyangkan temen dan bagi-bagi rezekya malah nggak jd, diganti ma dosa krn sudah menyinggung orang lain jika ada yg tersinggung dengan bahasa candanya, dan dosa karena kesombongannya yg lebih rezekynya, dan tanpa disadari kalimatnya telah menurunkan derajatnya., bukankah itu bukan bahasa orang yg berpendidikan sedangkan yg bicara adalah orang yg sangat paham pendidikan...__
Ada lagi yg perlu kita jaga pada saat bercanda/bergaul…terkadang kita juga bukannya tak sengaja tp ini pasti disengaja…menyenggol, mendorong, menarik sampai jatuh, seperti apa yg dilakukan di acara Overa Van Java….tp kalo’ OVJ itukan ngelawak, walau aku terkadang kasian jg ma bintang tamunx yg dikompakkin utk dijahilin, yach ini di luar OVJ…tp cara kita di lingkungan kita. Mungkin sebagian teman bisa terima, tapi bagaimana dengan teman yg tidak suka diperlakukan seperti itu. Sy jg pernah mengalami hal ini, teman-teman bercanda dan sebagian teman kompak utk menjahili teman lainnya dengan mengangkat teman lainnya (satu orang) lalu memasukkannya ke dalam parit yg kering, setelah itu mereka mentertawakannya beramai-ramai, walau bukan sy yg diperlakukan begitu, dan sy tidak juga menjadi pelakunya, tp sy mrasa kasian dan malu melihatnya, seandainya dia itu adalah sy, pasti sy dah nangis…hhhhhh…maklum sy terlalu cengeng dan perasa..__
*Bicara tanpa kendali*
Terkadang juga kita bicara terlalu banyak, seperti kata orang “TONG KOSONG NYARING BUNYINYA” apalagi kalo pake kaleng susu, diisi krikil, dilempar ke jalan, kemudian ditendang-tendang kayak bola, Naah…itu persis seperti kebiasaan ibu-ibu yg doyan gosip tp ngk mutu..__
Bicara terlalu asyik buat orang-orang yang hoby melakoninya, terutama para BIGOS MANIA (Biang Gosip), tanpa disadari omongan dah kemana-mana tuch, entah ngurusi rumah tangga oranglah, entah ngurusi harta dan hutang oranglah (mending mau di bayarin), entah ngomongin isi dapur tetanggalah, entah tuduhan aneh-anehlah, yg penting bisa ngomongin kejelekannya orang, yg bagus-bagus mah nggak prnah disebut bahkan ngk perduli ma kebaikan orang yg diurus jelek-jeleknya doang, atau sekedar coment setelah si pulan lewat di depan mereka yg sedang asyik ngerumpi…mentertawakan satu demi satu orang yg di lihatnya, mengejeknya dgn mencibir, coment bajunyalah, coment, kacamatanya, coment dandananya, coment sepatunya/sandalnya…Ach..pokoknya ngk penting gitu…maklum orang seperti itu mungkin merasa dirinya sudah sempurna. Hmm…”MEMANG LIDAH TAK BERTULANG”..__…BUT..orang-orang seperti itu kira-kira dapet untung apa ya…??
 Atau apakah sy sedang gosip jg nech…Ach sy tidak sedang gosip, maksud sy…Cuma mengeluarkan uneg-uneg sy aja yg bikin sy sesak. Kebiasaan gosip ternyata juga bisa menguntungkan loo… tp buat sebagian orang saja, seperti presenter gosip…dpt gosip dpt duit plus dpt bonus dosa jg dr Tuhan…Walllaahh…untung aja sy ngk ditakdirkan jd presenter…hhhh…*Bersyukur* Atau cari dut skarang terlalu sulit sehingga gosip jg dijadikan jalan, wah ini mirip-mirip ma jalan pintas…di televisi byk banget tuch acara yg ngurusi rumah tangga orang, entah judul acaranya “BIBIR PLUSlah”, “KASAK-KUSUKlah”, “SILETlah”….atau apalah namanya, sy tidak hapal betul yg pasti sy tidak suka acara sejenis ini..__ Lisan itu menjadi racun jika kita tak pandai-pandai menjaganya. SO..JAGALAH LISAN…hati-hati bicara, jgn karena kalimat yg keluar dr mulut kita menyakiti hati orang lain, dan jangan merasa menjadi orang yg hebat agar kita tak menjatuhkan orang lain…biasa sajalah saudara, jadi orang jangan neko-neko, hidup dgn sederhana, prasangka baik, dan tak ada salahnya mengalah disaat-saat tertentu, tp juga jgn mau donk harga dirinya dijatuhkan…__Klo ada yg menjatuhkan begitu, kita jg punya hak utk membela diri, Bicaralah…ini baru tepat saatnya kita bicara…tp jgn balik menjatuhkan orang yg pernah menjatuhkan kita…Ach  TEORI..__