Senin, 11 Oktober 2010

KawAn laMa MuNcul meMbaWa dEriTa...

3 bln yg lalu, aku kedatangan tamu..ternyata dia adalah teman masa kuliahku dulu bersama suaminya yang juga sudah aku kenal sejak Kuliah dulu. Ada apa gerangan datang malam-malam, membawa si kecil, hujan pula...Tumben-tumbennya mereka datang, tak biasanya. Padahal mereka sebelumnya tidak pernah tahu keberadaanku di mana setelah aku nikah dan memutuskan untuk keluar dari rumahku karena tidak mungkin aku terus bertahan di sana bersama suamiku sekalipun rumah ibuku cukup besar bahkan terlalu besar untuk menampung kami...Aku dan suamiku memilih hidup mandiri, suka duka selalu bersama. Dan malam itu aku merasa aneh melihat kedatangan mereka...sebenarnya temanku ini dulunya adalah sainganku di bangku kuliah, nilaiku slalu saja beriringan dengannya sampai-sampai dia menganggap aku bumerang dalam hidupnya. Dia cukup cerdas, untuk ukuranku dia bisa kubilang Pintar...ada beberapa mata kuliah yang dia lebih unggul daripada aku dan sebaliknya, entah kenapa dia kemudian menjadi sangat penasaran denganku (itu kata teman-temanku) Tanpa sepengetahuanku, dia "Ningsih" namanya mencoba memasuki duniaku..mencari tahu segala hal tentang aku, persis seperti seseorang yang sedang jatuh cinta, selalu mencari tahu segala hal yang bersangkutan denganku...herannya sampai makanan kesukaanku dan warna kesukaankupun dia tanya pada teman-teman akrabku..Hmm...Knapa nggak nanya langsung ma orangnya.
)): Diam-diam ngefans juga dia...heheeh..
Dia selalu bersikap memusuhiku, terutama kalau ada temu mahasiswa...dia seringkali mencoba menjatuhkanku, tapi aku mengerti maksudnya akupun tak mau membiarkan dia menang...Lawan...Kita beradu argumen, beberapa dosenpun mengetahui hal itu...Biarlah, yang penting mereka juga tahu kalau aku suka ditantang...jadi seru.
Hach...sebenarnya cerita tadi hanya cerita masa laluku bersama sang tamu dadakan malam itu (3 bulan yang lalu) Dan apa yang dia cari padaku, Pinjem duit....Ho..ho..Knapa larinyake aku, bukankah aku adalah bumerang baginya, Akhirnya kau membutuhkanku kawan...makanya jangan terlalu sombong. Dengan bujuk rayunya, wajah sedihnya, mata yang sembab penuh harap...Aku terbujuk raut itu...Hanya karena tak tega. Seandainya aku berada di posisinya...Entah bagaimana rasanya. Bingung, sedih, susah...itu pasti yang sdang di rasakan saat itu. Sebagai manusia normal aku punya hati dan naluri, lantas kalau aku mampu menolongnya "Knapa tidak" Singkat cerita..Akupun memberi pinjaman padanya dengan janjinya satu bulan lagi akan di kembalikan. Aku niat membantu meringankan bebannya,semoga aku di jauhkan dari beban yang terlalu berat. Nilai yang cukup besar bagiku, Tak jua aku berpikir macam-macam, hanya kepercayaan walaupun dulu dia selalu memusuhiku...tapi aku tak pernah menganggapnya musuh. Mungkin dia sudah berubah...berpikir positif..positif..positif...Dan aku sekarang memang selalu berusaha untuk tetap berpikir positif pada siapa saja agar tidak menjadi penyakit hati.
Sebulan berlalu dia tak jua datang, akupun tak menghubunginya...kalau dia sudah ada untuk mengembalikan pasti dia datang. Dua bulanpun berlalu...Aku sabar menanti "Uangku" heheee.. tapi tak juga datang... Dan akhirnya sekarang Tiga bulan sudah...Lalu apakah aku akan tetap berpikir positif..??  Aku manusia biasa, aku butuh materi...aku memang punya hati, tapi kalau udah kelewat begini...Apakah aku harus tetap berbaik hati dengan tidak menghubunginya untuk sekedar mengingatkan bahwa dia punya beban padaku..?
Nggak enak hati juga sech...tapi harusnya dia paham dan tahu menempatkan diri, mungkin sekedar sms untuk ngasih informasi kalau dia belum bisa mengembalikan pinjaman, atau apalah...Tapi dia malah cuek aja, atau mungkin dia malu untuk menghubungiku...Mungkin, positif aja dech mikirnya. Siapa tahu dia memang sedang nggak punya untuk mengembalikan, mungkin dia sedang ada musibah yang agak berat.
Sabarlah Lina...Tuhan takkan membiarkanmu dirundung kesusahan yang berkepanjangan.
Ini adalah salah satu pengalamanku, ada hikmah yang dapat kuambil dari kejadian ini...jangan terlalu percaya pada teman, boleh membantu tapi sekedarnya sajalah, jangan sampai karena niat baik membantu teman justru kita sendiri yang mendapat kesulitan. Sikap angkuh, merasa diri paling hebat adalah sikap sifat yang bodoh dan tak harusnya dipelihara, jauhkan itu dari hati kita. Apalagi suka memusuhi teman, menganggap teman adalah saingan, kenapa di anggap saingan...anggap saja dia adalah motivasi kita untuk bisa lebih maju, keangkuhan tidak akan berbuah manis, malunya lagi...apabila kita suatu saat membutuhkan pertolongan...Malu kali' minta tolong ma mantan musuh...heheee...
Ternyata tak selamanya sikap baik kita di balas dengan kebaikan, tak selamanya kepercayaan di balas dengan kesungguhan...Malah justru mungkin di permainkan.