Sabtu, 06 November 2010

Suamiku cemburu pada Novelku

Aku adalah seorang ibu rumah tangga dengan satu anak, sewajarnya ibu rumah tangga aku selalu berusaha melaksanakan semua kewajibanku sebagai istri juga sebagai ibu. Banyak kebiasaan saat aku masih gadis aku tinggalkan demi membangun keluarga yg sesuai dgn harapan. Misalnya saja kebiasaanku jalan2 dikala sore di taman kota tempat tinggalku sambil mencari tempat makan yg asyik bercanda bercerita dengan teman2ku sampai lupa waktu dan akhirnya pulang setelah matahari tak lg nampak diganti dengan sang bulan yg malas melihatku pulang di waktu yg tak layak bagi seorang anak gadis. aku juga mempunyai kebiasaan shoping ke toko-toko mana aja untuk memborong baju, sepatu dan tas, kebetulan aku tak suka asesoris jadi tidak aku ikutsertakan di sini, satu lagi aku mempunyai hobby karoke bersama teman2ku walaupun aku sangat menyadari suaraku ini sangat buruk dan mungkin bikin mules yg denger, tapi yg penting aku happy...semua mampu aku tinggalkan di saat aku sudah berstatus sebagai seorang istri. Memang awalnya sangat sulit namun aku harus bisa..Dan ternyata aku memang benar-benar bisa tentunya setelah berusaha dengan berbagai macam cara dan waktu yg cukup lama. Hanya saja ada dua hal yg tidak bisa aku tinggalkan...yaitu hobbyku berwisata dan membaca Novel (bukan koran). Tapi aku bersyukur karena suamiku juga mempunyai hobby yg sama denganku yaitu mencintai alam dan tentunya menjelajahinya dengan cara berwisata. Hanya saja suamiku tidak suka membaca Novel karena bagi dia hanya membuang waktu, namun bagiku adalah suatu kenikmatan. Suamiku lebih senang belajar tentang hal-hal yg berbau tekhnologi, hingga dia berhasil membangun tower Internet sendiri, dan membangun cabang-cabangnya di beberapa tempat di kota tempat tinggal kami. Suatu kebanggaan bagiku karena mempunyai suami yg selalu berusaha untuk bisa dan tak ingin ketinggalan. Tidak seperti aku yg ogah-ogahan belajar tapi lebih memilih untuk membaca novel-novel kecuali novel sex karena aku sebelum melanjutkan untuk membaca merasa jijik terlebih dahulu.

Persiapan mengatasi Boringku
Beberapa hari yg lalu suamiku mengajak aku untuk berwisata ke suatu tempat yg kami memang sering kunjungi namun tak pernah bosan kami datangi, perjalanan cukup panjang...Aku sudah membayangkan duduk disamping suamiku yg menyetir dengan gayanya yg mengangguk-anggukkan kepalanya karena asyik mendengrkan musik Rock dari tape mobil, sementara aku adalah seorang yg tak menyukai musik seperti itu, aku lebih suka yg melo atau cengeng karena aku memang cengeng..(__kok bangga__) sebab itulah aku mempersiapkan cara mengatasi boringku mendengar musik keras itu dengan membawa satu saja novel baruku yg belum sempat tuntas aku baca.

Diperjalanan
Aku, suami dan anakku akhirnya berangkat, dan Star dari rumah Star pula musik Rock yg membuatku pusing, tp aku tak enak hati mengatakan keadaanku pada suamiku, karena selama ini aku hanya diam mungkin dia berpikir aku juga suka, tapi aku diam karena mengalah agar dia tetap happy..Si kecil ternyata setuju dengan keputusan musik ayahnya diapun sepertinya menikmati bahkan sesekali ia mengikuti lirik lagu rock tersebut yg aku tak paham artinya karena komplit menggunakan bahasa asing. Nggak mau kalah akupun mulai membuka novelku dan khusuk membacanya. Tak kuperdulikan mereka berdua yg asyik dengan musik rocknya, dan tiba-tiba musik itu berhenti, kaena tanpa kusadari sedari tadi suamiku mengajak aku mengobrol, namun karena musiknya kenceng aku tak mendengarnya dengan jelas, setelah musik dimatikan dia mengulang kalimatnya tadi tapi Astaga aku terlalu hanyut pada novel yg sedang aku nikmati perannya sehingga tak sadar bahwa disampingku ada yg sedang bicara..ia mengulangnya dua kali, lalu aku tersentak dan berkata "Apa..?" setengah bertanya dan cukup membuat suamiku kesal. Lalu ia meminta aku melepas novel tersebut tentunya dengan nada sedikit ketus, akupun melepasnya dan menunggunya bicara lagi. Akh...dia tak bicara juga, mungkin marah... aku bengal, karena merasa semakin boring dengan suasana yg sudah tidak Asyik akupun menjamah kembali novelku dan membuka lembaran yg sudah ku beri tanda sebagai pembatas bacaanku tadi, akhirnya suamikupun bicara panjang lebar, mengenai kesalahanku yg terlalu menikmati novel dan melupakan bahwa dia dan putra kami ada di sekitarku. Egois jika dipaksa untuk menilainya, karena dia saja megatur volume musik dengan keras tanpa perduli aku yg tidak suka dengan musik tersebut, dan setelah giliranku mencari nikmatnya perjalanan dengan membaca novel justru menjadi masalah karena tak mendengarnya saat bicara. Sempat hatiku dongkol, pengen marah bahkan pengen membantahnya dengan membela diriku, menyalahkannya dan bla..bla..bla...tp aku coba untuk menahan smua egoku. Aku dengar dia bicara, dia mulai dengan novelku..ini tak sekali dua kali kau begitu mengacuhkan perkataanku gara-gara asyik membaca, kau lebih suka dengan novel-novelmu dibanding bicara denganku. Hahay...rupanya suamiku sedang cemburu...dia merasa tak diperhatikan karena perhatianku lebih pada si Novel..__Sebenarnya bukan begitu tapiii...?? Bukannya dia juga tadi sedang asyik..?? Dan setelah kuutarakan alasanku suamiku berkata, "kenapa kau tak berterusterng jika kau tak suka dengan caraku, kau paksa dirimu menerima tapi sebenarnya kau tak bisa terima, jika kau menerima caraku kau takkan mengabaikanku"...Wah..__kok jadi panjang sih, malah seperti masalah serius...__Ternyata orang cemburu tidak selamanya pada kekasih pasangan, tapi juga bisa pada sahabatnya walaupun dia sama jenis, bisa juga pada saudara kandungnya karena dia lebih perhatian pada keluarga atau saudara kandungnya daripada pasangannya, dan bisa juga cemburu itu pada benda kesayangan kita karena kita terlalu asyik dengan benda itu seperti yang terjadi pada aku dan suamiku. Astagfirullahhaladziim...ma'afkan aku sayang, aku tlah berbuat kesalahan. Lain kali aku takkan mengulangnya lagi dan aku akan membaca novelku kala tak ada yg merasa terabaikan saja. Hmmm...(bisa tidak ya aku menahannya, kayaknya novelnya harus diumpetin biar ngk pengen dibaca)