Senin, 27 Desember 2010

KUWARU bukan PARANGTRITIS

Sbenarnya critaku kali ini awal bln dsmber 2010 ini, tapi krn satu dan lain hal aku blum mempostingnya. Trllu panjang jika bercrita pngalaman mudikku ke kota suamiku Jogjakarta tahun ini, sebagian saja...mungkin hal yg lebih membuat aku terkesan. 5 tahun sudah aku menikah, dan setiap tahunnya aku dan suamiku  serta si kecil slalu mudik, tapi tak pernah terjadwal...harus lebaran, atau harus hari libur semester atau apalah..., kali ini kami baru sempat pulang bulan ini...Desember....Yach ini mudikku yg ke...5 ke DIY, tapi sbelum menikah aku juga sudah pernah beberapa kali ke jogja. Kalau dihitung-hitung, kira-kira aku ke jogjakarta 8 kali...tapi angka 8 kali ke jogjakarta baru kali inilah aku sampai ke pantai Parangtritis, Pantai yg sangat dikenal di mana-mana. Aku hanya penasaran aja, karena parangtritis seringkali disebut bahkan menjadi salah satu tempat historis di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan parangtritis berkaitan erat dengan legenda misterius Ratu South Sea, "Kanjeng Ratu Kidul". Nyai atau Nyi Roro Kidul adalah Ratu yang berkuasa atas peri-peri laut dan roh-roh.
Tokoh-tokoh berkata Ratu Kanjeng  Kidul tlah menikah dgn salah satu dari Mataram Monarchs, Panembahan Senopati, Aku juga belum tahu cerita aslinya. Yang aku tahu legenda Nyi Roro Kidul begitu sangat populer...tapi aku sendiri blum prnah membaca riwayat/sejarahx secara lengkap.
Berangkat dari rumah sang mertua, kota Godean Yogyakarta...dengan kendaraan roda empat kami berjejal di sana, ceritanya ngk mau pisah-pisah...klo kumpulkan asyik bisa sama canda dan saling berbagi pengalaman,apalagi kami hanya bisa berkumpul sekali dalam setahun. Perjalanan wisata kami cukup seru karena kami memilih jalan yg berliku-liku melewati jurang dan kali  Progo di daerah desa Sentolo....melalui jembatan yg panjangx tak seperti jembatan biasanya,....... bercerita seperti ini kayakx rada-rada katrok ya, tapi biarlah dibilang katrok emang kenyataanya begitu....heheee...__
Akhirnya sampailah di sebuah pantai...Hohooo...jangan tanya ini pantai apa, karena yg ada dalam pikiranku adalah Parangtritis... Dalam hati aku berkata "Akhirnya sampai juga aku di Parangtritis, aku harus tahu selebihnya ada apa di sini" Tapi beberapa menit kemudian ___  hhhhh...aku tertawa sendiri dalam hati, karena ternyata pantai ini "KUWARU bukan PARANGTRITIS"...sebuah pantai yang letaknya tak jauh dari PARANGTRITIS, Tepatnya di daerah Poncosari, Srandakan Bantul, Yogyakarta. Ada rasa khawatir dalam hati, khawatir ke Parangtritisnya batal karena udah main di Kuwaru tersebut. Ku coba menikmati walau masih disertai penasaran akan Parangtritis...Kuwaru...nama yg cukup unik, aku tak tahu maknanya, Pantainya kerren, rindang dan adem. Di sana ramai layaknya pantai wisata banyak pedagang dan pengunjung yang mungkin skedar lalu lalang, atau sekedar melihat dan menawar barang dagangan tapi nggak jadi beli, yang laris justru pedagang makanan, walau mungkin harganya lebih mahal, tapi daripada keroncongan atau menahan lapar sampai mag kumat kan mending beli jajanan atau nasi yang beraneka tawaran lauk khas laut di pinggir pantai. Ada ikan bakar, cumi bakar, dan lain sebagainya.
Ada odong-odong juga flend, buah hatiku dan satu ponakan kecilku yg belum genap dua tahun langsung minta main odong-odong, tapi aku justru lebih tertarik dengan satu hal yang sebelumnya tidak pernah aku coba " GoCard" Jelas aku belum mengerti cara pemakaiannya, tapi kalau ngk dicoba ya nggak mungkin bisa...tanya cara pakeknya dan Mainkan...!!

                                          Sok Aksi, si kecil mana tahu Bundax gugup..__             

Awalnya aku kaku dan jalannya tak tentu, meleak-meliuk bahkan hampir menabrak pedagang tela-tela di sana, hhhh...spontan aja aku ditertawakan keluargaku bahkan pengunjung lain juga ikut mentertawakanku, tapi aku bertekad harus bisa..Alhamdulillah Berhasil...perjalanan mulus, tak ku sangka di ujung sana ada jalan yang didesain meliuk-liuk seperti ular, jalan pasir dan penuh pohon...Aku gugup harus minta tolong sama siapa, sedangkan di sana hanya ada pemain go card lainnya, tapi nyaliku tak langsung down begitu saja, aku semangat lagi setelah bocah kecil umur 7-8 tahunan menyalipku dengan santainya sembari menyemangatiku..."Hayyoo mbaakk...di gas aja nggak usah takut" nada suaranya jelas medok jawa...karena anak tersebut ternyata anak pantai di sekitar sana. Yups...aku ikuti aja tu bocah, aku gas dan tentunya sekalian mengendalikan stang motor yg cukup berat....dan akhirnya sampai pula aku pada putaran pertama dengan ongkir satu putaran duapuluh lima ribu rupiah, putaran ke dua aku boncengin suami dan buah hatiku "Randa"....kali ini aku lebih lihai mengendarai motor roda tiga tersebut...wah suamiku bawa Handycamp...kesempatan dech Narsis...jeprat jepret walau wajah pas-pasan tapi ada kenangannya. Tambah menonjol aja nich katroknya...Dan akan semakin kelihatan katroknya jika saudara terus membaca kisah perjalananku ini.
Hmm..si kecil dah puas naik odong-odong, bermain pasir, ikutan naik go card, dan kami smua makan siang di pinggir pantai. Tak trasa sudah Dzuhur...bapak mertua mengajak kami sholat dzuhur dulu, habis sholat kita ke Parangtritis ucap beliau...Hah...telingaku sedikit melebar mendengar kalimat tersebut...Yach..aku mamang satu-satunya diantara mereka yang tak tahu wujud aslinya parangtritis walau pernah melihatnya di tayangan televisi. Selamat Tinggal KuWaru...aku suka kamu, pantaimu indah, bersih, sejuk dan adem...yg pasti ngk akan kelaparan di sana karena banyak pedagang...Tp aku harus beli kenang-kenangan di kuwaru...yach pilih-pilih, tawar-tawar...ngk perlu banyak sekedar jd pajangan di rumah aja kenang-kenangan dari pantai kuwaru.
Kami sekeluarga sholat dzuhur di musholla pantai kuwaru, setelah itu menuju Parangtritis....Yach...Tiba jua...Ini asli Parangtritis bukan kuwaru...___Alhamdulillah..terwujud juga impian  ingin melihat Parangtritis secara langsung di mana parangtritis di kenal sebagai "Wewenang Selatan Dewi Laut"
Terletak di sekitar 27 km pada selatan kota, pantai berpasir ini dengan air laut birunya dikelilingi oleh tebing  menawarkan pemandangan spektakuler.







                                          Pantai Parangtritis bagian timur


Tak jauh beda dengan Kuwaru tadi, banyak pedagangnya, dan ada penyewaan motor gocardnya juga. Yang bikin beda di Parangtritis ada penyewaan kuda, dan ada kereta kuda atau Bendi. Pantainya tak jauh beda...mungkin karena masih satu jalur, ombaknya bergulung dan berbusa, dengan pasir hitam lembut, Hanya saja di Parangtritis terdapat air terjunnya, tapi untuk menuju air terjun itu harus naik kereta kuda atau bendi dulu. Narsis itu pasti...photo sana photo sini, gaya gitu gaya gini....Nggak perduli kalo ada yg merhati'in atau mungkin ada yg mentertawakan...peduli amat yg penting happy...


                                          Bapak Mertuaku Kerren...brani naik kuda juga..__

Pengen naik kuda, tapi aku takut....latihan dulu ma empunya kuda, belajar cara mengendalikannya, jangan sampai kudanya yg mengendalikan kita, wah...susah-susah gampang, tinggal nyali nich...berani enggak...berani enggak...berani enggak...Ach Nggak berani dech...akhirnya suamiku yg mencoba pertama, melihatnya berkuda aku jadi smakin pnasaran...harus berani...Aku harus coba. Wah ternyata...Nyaliku kiut, baru beberapa langkah aku sudah mulai khawatir jangan-jangan nich kuda melompat jingkrak-jingkrak, lalu aku jatuh dan diinjak-injak...Mampus dech gue..., pikiran negatifku membuatku mengambil keputusan menyerah di tengah jalan, tp Narsis photo-photonya TETEEEPP....Ganti aja ma bendi, kendaraan roda dua yang di tarik oleh kuda, aku bersama dua adik iparku naik bendi yang ternyata penariknya adalah seorang yg handal mengambil gambar atau photo...wah jangan-jangan nech kusir mantan photografer lagi...

                                         
                                                            Narsis ber3 ma adik ipar

Di air terjun kami bertiga pasang aksi gaya-gaya'an...pak kusir selaku photografer pandai juga memilih lokasi...dan hasil jepretannya emang bagus, bahkan lebih bagus daripada aku. Setelah puas narsis di air mancurnya parangtritis, balik lagi ke tempat semula, suamiku dan sikecil yg nggak mau berhenti mandi aku ajak  ke air terjun tadi, agar mereka juga tahu di sana indah...suamiku sih sudah hapal...tapi si kecilkan belum....


                                          Randaku lagi dibujuk pak de nya biar mau           
                                          berhenti mandi

Selain pandai mengambil photo, ternyata pak kusir yg memiliki kuda bernama "SIPON" ini  juga tanggap dan cerdas, dia banyak tahu tentang parangtritis dan sjarahnya, suamiku banyak brtanya dan aku menjadi pndengar, pak kusir lebih banyak menggunakan bhs jawa halus, shingga otakku prlu bkerja keras untuk menterjemahkannya, ada beberapa ceritanya yg bisa aku tangkap, tapi sebagiannya lagi...Aku kurang paham. Laa..knapa pak kusir ngk ngomong bhs Indonesia ajah...,

                                          Pak kusir tolong photo dunk sama Bendinya..__

Banyak hal yg diceritakan, dan naik bendi ada tarifnya loo...kalo jurusannya ke timur hanya duapuluh ribu rupiah, tapi kalau jurusannya kebarat enampuluhribu rupiah. Alasannya, di bagian timur ada air terjun dan bukit-bukit berbatu yang mengelilingi pantai bagian timur tetapi kalau di bagian barat di sana banyak nilai sejarahnya, dan lebih indah. Gua Langse berada di bagian barat pantai, gua tersebut terkenal sebagai tempat memanggil Ratu Kidul  dan untuk bisa masuk ke dalam gua, pengunjung harus minta izin kepada penjaga gua tersebut, kita dapat melihat pemandangan pesisir selatan lebih indah ketika kita masuk Gua Langse...Penasaran...yuuuk massuuk...__
Oo Iya, nyelip cerita dikit,,, Pada saat jalan-jalan dengan bendi, tiba-tiba ada tim SAR yg berlari ke arah laut...Astaga...ternyata ada dua bocah yg terbawa arus, untung bisa diselamatkan....__

Parangtritis, Neraka Satu Pantai...istilah ini pernah aku dengar, tapi aku juga tidak tahu pasti apa maksudnya. Mungkin karena pantai ini sering memakan korban, Ach...aku juga tidak berani asbak (asal tebak)...Ntar aja dech coba-coba tanya mbah gogle...pantai Parangtritis disebut-sebut juga sebagai "Regol" atau Gerbang Utama untuk Ratu Kidul...Apa lagi ni...aku ngk paham.
Menurut si kusir tadi, Orang-orang lokal percaya pantai parangtritis adalah tempat  di mana Ratu Kidul bertemu Raja Mataram. Jadi, ada banyak orang datang ke sana untuk melakukan meditasi karena tempat tersebut dianggap sebagai tempat yang suci dan masih berkaitan erat dengan Nyi Roro Kidul.

Pada saat tertentu, dilaksanakan upacara adat di Pantai Parangtritis...Sultan, penguasa Yogyakarta memanggil Labuhan. Dalam kesempatan ini, sultan membuat penawaran khusus mempersembahkan kepada Ratu Kidul.
Umat Budha juga setiap tahunnya melakukan upacara tradisional...dan tentunya tempat ini mengandung sangat banyak mitos yang jika dipikir dengan logika sepertinya tidak masuk akal.
Ach...sudahlah jangan dipikir....Nikmati saja keindahannya, dan aku berharap bisa kembali lagi.