Kamis, 20 Januari 2011

KECEWA yg DALAM

_Sasaran yg Gagal_
Sekian lama aku tak membuka blogger, apalagi utk memposting, memberi comentar saja aku tak sempat. Tiba-tiba saja aku menjadi orang yang sok sibuk, bahkan aku kata 24 jam itu hanya sedikit skali untuk menyelesaikan aktivitasku...cepat sekali bergulir waktu ini. Dalam kesibukanku ada harapan yang terlalu besar..."SUKSES"...Iya...siapapun mempunyai harapan itu, dan aku mengerahkan hampir 90% tenaga dan pikiranku untuk mencapainya, menutup semua masalah yg pernah ada dalam hidupku dan masih ada sampai saat ini dengan satu jalan yang aku pikir "PASTI"...




**Pening**
Aku jalankan semua aturan mainnya, BISNIS...aku mencoba untuk terjun ke dunia yg berbeda...aku memang sebelumnya adalah seorang yang terbiasa dengan dunia bisnis, tapi bisnis yang nyata...untung dan ruginya terlihat nyata dan bisa ditanggulangi jika rugi karena tak bermain dengan dunia maya...Aku terlalu menikmati dunia bisnisku, meraup banyak keuntungan dan hampir tak pernah mengeluh dengan kalimat "RUGI" karena rata-rata aku dan suamiku selalu untung...Banyak orang mengatakan kami pasangan yg beruntung, bernasib baik dengan rezeky yg lancar...Alhamdulillah...karena dalam usia yg relatif masih muda kami bisa memiliki apa yg kami mau, Rumah,mobil, motor,perhiasan,tanah kosong,bahkan tower BTS pribadi yg terbilang mahal sudah kami miliki. Apalagi...?? Hanya mungkin belum terlalu lux...masih berkelas menengah, tapi paling tidak kami tidak hidup dalam kesengsaraan. Dan..."SERAKAH"...itu sifat wajar manusia, tak pernah puas dengan apa yg dimiliki...akupun mencoba menggeluti bisnis lain, bisnis berbeda dan baru kali ini aku jalani. Bisnis yang sangat menjanjikan, aku tak pikir panjang...sahampun aku keluarkan dalam jumlah yg cukup besar...Dengan semangat 45, aku jalani aturan main, aku bekerja keras, aku bahkan mengorbankan waktuku bersama putra dan suamiku...kali ini bisnis ini aku jalani tanpa campur tangan suamiku, aku bergabung dengan kawanku...Akrab, dia biasa ke rumah sekedar bercerita tentang hidup, bercanda atau memang ada keperluan penting mengenai bisnis. Yang aku tahu dia jujur, baik dan bukan seorang penipu...yang aku tahu dia takkan mungkin mengecewakanku karena dia sudah seperti keluargaku. Aku percaya saja bahkan yakin akan sukses...aku bahkan menghayal tentang hasil bisnis yg luar biasa ini, BERHARAP...aku berharap terlalu banyak, BERMIMPI terlalu tinggi...sehingga pada saat aku tahu dari rekan bisnis lain bahwa aturan mainnya tak seperti penjelasan kawanku...Ach...SAKIT...sakit sekali hatiku karena KECEWA...kecewaku karena tak sesuai alur cerita awal...BODOH...itu aku, Bodohnya aku yang tak menjajaki dengan baik bisnis ini, tak mempelajarinya dengan seksama, dan memahaminya dengan benar...Sepertinya, aku sedang tertipu...tapi jika aku kembali menatap raut wajah kawanku, dia sepertinya juga kecewa...karena ternyata diapun salah mengerti, sehingga pada saat menyampaikan dan menawarkannya padakupun salah. Aku tak menyalahkannya sepenuhnya, sedikit saja...karena aku kecewa...Kecewa yang sangat karena aku harus kehilangan modal yang cukup besar, kehilangan semangat hidupku, kehilangan gambaran Suksesku, kehilangan jalan dari tujuanku...Ooch Tuhan...inikah teguran dariMu untuk hambaMu yang serakah ini. Harusnya aku nikmati saja yg ada, tak perlu bermimpi terlalu tinggi, hingga pada saat JATUH sakitnya tak terlalu seperti saat ini. Tapi aku manusia biasa, keinginan, impian, harapan, menjadi orang yg sukses pasti ada dalam jiwaku...tentunya akupun sudah berusaha dan berdo'a...Tapi aku coba bersabar, menahan emosi, walau AIR MATAKU akhirnya menetes pada saat aku mengungkapkan kecewaku pada suamiku...MALU...aku merasa malu padanya, karena sebenarnya sebelum aku memutuskan utk bergabung suamiku sudah mengingatkan untuk berhati-hati, mungkin juga aku GAGAL karena suamiku tak sepenuhnya merestui, walau dia tak melarang, hanya saja dia sempat utarakan padaku..."RAGU dan GANJAL"...sebab hasilnya terlalu besar sementara aturan mainnya sederhana..Huch...TERLANJUR, aku sudah masuk dalam dunia bisnis HAMPA...aku teruskan..."ragu akan sukses"...tapi jika aku tinggalkan..."sayang..aku sudah keluarkan banyak modal"...dan yg menyakitkan lagi, Modal tidak bisa ditarik jika risain...Adooouwah...Arak-arak Doank...Biarlah ini menjadi pelajaranku, Kedepannya aku harus lebih HATI-HATI lagi...dan tentunya BERSABAR menghadapi Kekecewaanku yg semoga bukan berarti tak ada hasil, dan BERSYUKUR dengan apa yg sudah diberikan Tuhan untukku...Robb...Ampuni HambaMU ini...__

Butuh suport lagi...__

Kamis, 06 Januari 2011

"Jilbab"

Jilbab& Cadar antara Wajib dan Tidak…   Di zaman ini jilbab merupakan hal yang tabu bagi sebagian anak muda, dan jilbab dianggap gak gaul, bahkan hingga ada yang menganggap jilbab tidak ada manfaat… Allohumusta’an… Dan zaman ini pula sangat banyak gaya dan model jilbab yang sangat indah, padahal ia tidak benar-benar indah dan tidak benar-benar menutupi tubuh wanita dan tidak benar-benar menjaga aurot wanita, namun hal itu dibangga-banggakan dan dianggap sebagai jilbab padahal tidak… Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Jilbab adalah kain yang digunakan diatas khimar dan khimar adalah penutup kepala. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [QS.An-Nuur: 31] Berdasarkan tafsir Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Atho’ bin Abi Robbah, dan Mahkul Ad-Dimasqiy, bahwa yang biasa nampak adalah wajah dan kedua telapak tangan. {Jilbab Al-Mar’ah Al-Muslimah, Amru Abdul Mun’im} Ibnu Hazm Rahimahullah berkata, “Allah ta’ala memerintahkan para wanita menutupkan khimar pada belahan-belahan baju (dada dan leher) maka ini merupakan nash menutupi aurat, leher dan dada… {Al-Muhalla III/216-217, Jilbab Al-Mar’ah Al-Muslimah hal 73} Lalu apakah Jilbab gaul, necis, n keren termasuk jilbab….???   عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ، مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا»    “Dari Abu Hurairah, berkata: Rasulullah Sallallohu’alaihi Wasallam bersabda: Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok dan kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian {Hadist shoheh Riwayat Muslim no. 2128}   Imam Nawawi menjelaskan makna كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ  dalam Syarhul Muslim, 9/240 Makna pertama: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun enggan banyak bersyukur kepada-Nya. Makna kedua: wanita yang mengenakan namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah. Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya Makna keempat: Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Ibnul Jauzi juga menjelaskan, “makna كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ ada tiga makna: 1.      Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya, wanita yang seperti ini memang memakai jilbab, tapi sebenarnya telanjang 2.      Wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang. 3.      Wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada Allah subhanahu wata’ala {Kasyful Musykil min Hadits Ash Shohihah, I/1031} dan hendaklah kamu tetap di rumahmu [isteri-isteri Rasul agar tetap di rumah dan ke luar rumah bila ada keperluan yang dibenarkan oleh syara'. perintah ini juga meliputi segenap mukminat] dan janganlah kamu bertabarruj dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. [QS. Al-Ahzab : 33] Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang mesti ditutup karena hal itu dapat menggoda kaum lelaki.  دِقْرَةُ أُمُّ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أُذَيْنَةَ قَالَتْ كُنَّا نَطُوفُ بِالْبَيْتِ مَعَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ فَرَأَتْ عَلَى امْرَأَةٍ بُرْدًا فِيهِ تَصْلِيبٌ فَقَالَتْ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ اطْرَحِيهِ اطْرَحِيهِ فَإِنَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى نَحْوَ هَذَا قَضَبَهُ مسند أحمد: 25134قال الشيخ شعيب الأرناؤوط : إسناده حسن Diqroh Ummu Abdirrahman bin Uzainah berkata, “Dulu kami pernah berthowaf bersama ummul Mukminin (Aisyah), lalu beliau melihat wanita yang mengenakan burdah yang terdapat salib. Ummul Mukminin lantas mengatakan, “Lepaskanlah salaib tersebut. Lepaskanlah salib tersebut. Sungguh Rosulullah shallallahu’alaihi wa sallam ketika melihat semacam itu, beliau menghilangkannya.” {HR. Imam Ahmad no. 25134, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan} لعن النبى صلى الله عليه وسلم المخنثينمن الرجال والمترجلات من النساء “Rosulullah Shallallohu’alaihi wa sallam melaknat kaum pria yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai kaum pria” {HR. Bukhari no. 6834} Rosulullah bersabda, من لبس ثوب شهرة في الدنيا ألبسه الله ثوب مذلة يوم القيامة ثم ألهب فيه نارا “Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh di dunia, niscaya Allah akan mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” {HR. Ibnu Majah no. 3607, 3597, Abu Daud no. 4031, dll. Syaikhh al-Albani mengatakan hadits ini Hasan} Pakaian Syuroh adalah pakaian untuk mencari ketenaran atau popularitas Dari dalil-dalil dan penjelasan ulama’ diatas, jelas sudah bahawa jilbab dan pakaian yang tidak menutupi seluruh tubuh (sesuai dalil-dalil diatas) bukanlah jilbab yang diinginkan oleh Sang pencipta syari’at islam.. Jadi jika jilbab gaul itu adalah jilbab yang tidak transparan, tidak tabarruj, tidak ada gambar salib, tidak menyerupai laki-laki, bukan pakaian Syuhroh, menutupi seluruh tubuh dan sesuai dengan dalil-dalil yang shohih maka insyaAlloh itu adalah jilbab yang sesuai dengan syar’i.. Wallohu’alam…   Bagaimana dengan Cadar..??? apa hukumnya…??? Cadar… merupakan kata-kata yang menggelikan bagi sebagian kaum muda dan cadar merupakan hal yang sangat aneh di negeri kita, sebaliknya cadar adalah hal yang biasa di negeri-negeri arab lebih-lebih pada zaman Rosulullah, Sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in.. Dan kita akan berusaha menguak sebab keanehan yang dianggap dinegeri kita itu, Pepatah Arab mengatakan, “Jika sebab timbulnya hal yang aneh itu diketahui maka keheranan akan hilang.” Ulama’ berselisih pendapat tentang masalah Hijab atau Cadar, ada yang mengatakan hijab itu adalah wajib bagi semua muslimah dan ada yang mengatakan hukumnya mustahab (Sunnah/dianjurkan)   Adapun dalil-dalil ulama’ yang mewajibkan hijab  ( …. “Dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” [QS. An-Nuur :31] Ibnu Mas’ud berkata tentang perhiasan yang biasa nampak pada wanita adalah “pakaian” (Riwayat ibnu Jarir, dan di shahihkan oleh Syaikh Musthafa Al-Adawi, Jami’ Ahkamin Nisa’ IV/486) ( …. “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya.. “ [QS. An-Nuur: 31] Berdasarkan ayat ini wanita wajib menutupi dada dan lehernya, maka menutup wajah lebih wajib! Karena wajah adalah tempat kecantikan dan godaan. (Risalah Al-Hijab, hal 7-8, karya Syaikh Muhammad bin Shalaeh Al-‘Utsaimin, Darul Qosim)  “Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” [QS. An-Nuur: 31] Allah melarang wanita menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasaannya yang dia sembunyikan, seperti gelang kaki dan sebagainya. Hal ini karena dikhawatirkan laki-laki akan tergoda gara-gara mendengar suara gelang kakinya atau semacamnya. Maka godaan yang ditimbulkan karena memandangh wajah  wanita cantik, apalagi yang diriasi, lebih besar dari pada sekedar mendengar suara gelang kaki wanita. Sehingga wajah wanita lebih pantas untuk ditutup untuk menghindarkan kemaksiatan (Risalah Al-Hijab, hal 9, karya Syaikh Muhammad bin Shalaeh Al-‘Utsaimin, Darul Qosim.). Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. AL-Ahzab : 59] Ibnu Abbas Radiallohu’anhu berkata, “Allah memerintahkan kepada istri-istri kaum mukminin, jika mereka keluar rumah karena ada hajat atau keperluan, hendaklah mereka menutupi wajah mereka dengan jilbab dari kepala mereka. (Jami’Ahkamin Nisa’ IV/513) Qatadah berkata,tentang firman Allah diatas (QS. Al-Ahazab:59) “Allah memerintahkan para muslimah, jika mereka keluar rumah agar menutupi alis mereka, sehingga mereka mudah dikenali dan tidak diganggu.” {Riwayat ibnu Jarir, dihasankan oleh Syaikh Musthafa Al-adawi di dalam Jami’ Ahkamin Nisa IV/514} Imam Suyuthi berkata, ‘Ayat hijab ini berlaku bagi seluruh wanita, di dalam ayat ini terdapat dalil kewajiban menutup kepala dan wajah bagi wanita.” {Hirasah Al-Fadhilah, hal 51, karya Syaikh Bakar bin Abu Zaid) عن ابن عمر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من جر ثوبه خيلاء لم ينظر الله إليه يوم القيامة فقالت أم سلمة فكيف يصنعن النساء بذيولهن قال يرخين شبرا فقالت إذا تنكشف أقدامهن قال فيرخينه ذراعا لا يزدن عليه Dari Ibnu Umar, Rosulullah bersabda, “Barng siapa menyeret pakaiannya dengan sombong, Allah tidak akan melihatnya dihari kiamat. “Kemudian Ummu Salamah bertanya: “Bagaimana para wanita membuat ujung pakaian mereka?” Rosulullah menjawab, “Hendaklah mereka menjulurkan sejengkal” Ummu Salamah berkata lagi, “Kalau begitu telepak kaki mereka akan tersingkap?” Rosulullah menjawab: “Hendaklah mereka menjulurkan sehasta, mereka tidak boleh melebihkannya.” {HR. Tirmidzi no.1731 dan Syaikh Al-Albani mengatakan hadist ini Hasan Shahih} Hadist ini menunjukkan kewajiban menutupi telapak kaki bagi wanita, dan hal ini sudah dikenal dikalangan wanita sahabat. Sedangkan terbukanya telapak kaki wanita tidak lebih berbahaya dari pada terbukanya wajah dan tangan mereka, maka ini menunjukkan wajibnya menutupi wajah dan tangan wanita. {Risalah Al-hijab hal 17-18} عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ أَفْلَحَ، أَخَا أَبِي القُعَيْسِ جَاءَ يَسْتَأْذِنُ عَلَيْهَا، وَهُوَ عَمُّهَا مِنَ الرَّضَاعَةِ، بَعْدَ أَنْ نَزَلَ الحِجَابُ، فَأَبَيْتُ أَنْ آذَنَ لَهُ، فَلَمَّا جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرْتُهُ بِالَّذِي صَنَعْتُ «فَأَمَرَنِي أَنْ آذَنَ لَهُ» Dari ‘Aisyah bahwa Aflah saudara Abdul Qu’eis, paman Aisyah dari penyusuan, dating meminta izin untuk menemuinya setelah turun ayat hijab. “Aisyah berkata: “Maka aku ditak mau memberi izin kepadanya. Ketika Rosulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah datang maka aku memberitahukan apa yang telah aku lakukan, maka beliau memerintahkan agar member izin kepadanya.” {HR. Bukhari no 5103} Ibnu Hajar berkata, “Dalam hadits ini terdapat kewajiban wanita menutup dari laki-laki asing.” {Fathul Bari 9/152} عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ» فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَفَرَأَيْتَ الحَمْوَ؟ قَالَ: «الحَمْوُ المَوْتُ»   Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, Rosulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kamu masuk menemui wanita-wanita,” Seorang laki-laki Anshar bertanya: “Wahai Rasulallah, bagaimana pendapat anda dengan saudara suami? Beliau menjawab: “Saudara suami adalah kematian. (yakni lebih berbahaya dari orang lain).” {HR. Bukhari 5232 dan Muslim 2172} Jika masuk menemui wanita bukan mahram tidak boleh, maka menemui mereka harusdibalik tabir. Sehingga wanita wajib menutupi tubuh mereka, termasuk wajah. {Hirasah Al-fadhilah, hal 75, Syaikh Bakr bin Abu Zaid} عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Wanita adalah aurat, jika dia keluar, setan akan menjadikannya indah pada pandangan laki-laki.” {HR. Tirmidzi 1173, Ibnu Hibban 5599, dan yang lainnya dan di Shahihkan oleh Syaihk Al-Albani} Jika wanita adalah aurat, maka semuanya harus ditutupi. {Hirasah Al-Fadhilah, Hal 74-75, Syaikh Bakr bin Abu Zaid} Kesimpulan dari dalil-dalil diatas: 1.      Menjaga kemaluan hukumnya wajib sedangkan menggunakan hijab adalah sarana untuk menjaga kemaluan, sehingga hukumnya wajib juga 2.      Perintah Allah dan Rosul-Nya kepada wanita untuk berhijab dari laki-laki yang bukan mahramnya 3.      Perintah menggunakan Jilbab, jilbab ini meliputi menutup wajah 4.      Qiyas. Yaitu kalau wanita wajib menutup telapak kakinya, lehernya, dan yang lainnya  karena dikhawatirkan akan menimbulkan godaan, maka menutup wajah wanita lebih wajib. 5.      Perintah Alloh kepada wanita untuk menutupi perhiasannya, ini mencakup menutup wajah.   Selanjutnya kita akan beralih pada dalil-dali ulama’ yang tidak mewajibka Cadar.. Firman Allah Subhanahu wata’ala: wur úïÏö7ã £`ßgtFt^Î wÎ) $tB tygsß $yg÷YÏB … “Dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya..” [QS. An-Nuur: 31] Ibnu Abbas dan Ibnu Abi Syaiah berkata, yang berkaitan dengan perhiasan yang biasa namapak pada wanita, “Wajah dan telapak tangan.” {Riwayat Ibnu Abi Syaibah dan Isma’il Al Qadhi. Dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, hal 5 Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. [QS. An-Nuur: 30-31] Ayat ini menunjukkan bahwa pada diri wanita ada sesuatu yang terbuka dan mungkin untuk dilihat. Sehingga Allah memerintahkan untuk menahan pandangannya dari wanita. {Jilbab Al-Mar’ah Al-Muslimah, hal 76,77} عَنْ جَرِيرٍ، قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظْرَةِ الْفَجْأَةِ؟ فَقَالَ: «اصْرِفْ بَصَرَكَ» Dari Jarir berkata, “Aku bertanya kepada Rosulullah shallahu’alaihi wa sallam tentang pandangan tiba-tiba (tidak sengaja), maka beliau bersabda, “Palingkan pandanganmu.” {HR. Abu Daud 2148 dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani} Al-Qadhi ‘Iyadh bberkata, “Para ulama berkata, disini terdapat hujjah bahwa wanita tidak wajib menutupi wajahnya di jalan, tetapi hal itu adalah sunnah yang disukai. Dan yang wajib bagi laki-laki adalah menahan menahan pandangan dari wanita dalam segala keadaan, kecuali untuk tujuan yang syar’I (dibenarkan agama). Hal itu disebutkan oleh muhyiddin An Nawawi” {Adab Asy Syar’iyyah I/187, ibnu Muflih. Jilbab Al-Mar’ah Al-Muslimah, hal 77} عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَابِسٍ، قَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ، قِيلَ لَهُ: أَشَهِدْتَ العِيدَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: «نَعَمْ، وَلَوْلاَ مَكَانِي مِنَ الصِّغَرِ مَا شَهِدْتُهُ حَتَّى أَتَى العَلَمَ الَّذِي عِنْدَ دَارِ كَثِيرِ بْنِ الصَّلْتِ، فَصَلَّى، ثُمَّ خَطَبَ، ثُمَّ أَتَى النِّسَاءَ وَمَعَهُ بِلاَلٌ، فَوَعَظَهُنَّ، وَذَكَّرَهُنَّ، وَأَمَرَهُنَّ بِالصَّدَقَةِ، فَرَأَيْتُهُنَّ يَهْوِينَ بِأَيْدِيهِنَّ يَقْذِفْنَهُ فِي ثَوْبِ بِلاَلٍ، ثُمَّ انْطَلَقَ هُوَ وَبِلاَلٌ إِلَى بَيْتِهِ» Abdurrahman bin ‘Abis berkata, “Saya mendengar ibnu Abbas ditanya, “Apakah anda (pernah) menghhadiri (shalat) ‘ied bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam..?” Dia menjawab, “Ya, dan jika bukan karena posisiku (umurku) yang masih kecil, niscaya saya tidak akan menyaksikannya. (Rosulullah keluar) sampai mendatangi tanda yang ada didekat rumah Katsir bin Ash-Shalt, lalu beliau shalat, kemudian berkhutbah. Lalu beliau bersama Bilal mendatangi para wanita, kemudian menasehati mereka, mengingatkan mereka, dan memerintahkan mereka untuk bersedekah. Maka aku lihat para wanita mengulurkan tangan mereka nelemparkannya (cincin dan lainnya sebagai sedekah) ke kain Bilal. Kemudian Beliau dan Bilal pulang kerumahnya.” {HR. Imam Bukhari no.977} Ibnu Hazm Rahimahullah berkata, “Inilah Ibnu Abbas di hadapan Rasulullah shallallahu’alaih wa sallam, melihat tangan para wanita, maka benarlah bahwa tangan dan wajah wanita bukan aurat, adapun selainnya wajib ditutup.” Peristiwa ini terjadi setelah turunnya ayat jilbab. عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ امْرَأَةً فَأَعْجَبَتْهُ، فَأَتَى سَوْدَةَ وَهِيَ تَصْنَعُ طِيبًا، وَعِنْدَهَا نِسَاءٌ فَأَخْلَيْنَهُ فَقَضَى حَاجَتَهُ، ثُمَّ قَالَ: «أَيُّمَا رَجُلٍ رَأَى امْرَأَةً تُعْجِبُهُ فَلْيَقُمْ إِلَى أَهْلِهِ، فَإِنَّ مَعَهَا مِثْلَ الَّذِي مَعَهَا» Dari Abdillah bin Mas’ud berkata, “Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melihat seorang wanita sehingga wanita itu membuat beliau terpesona, kemudian beliau mendatangi Saudah (istri beliau), yang sedang membuat minyak wangi dan didekatnya ada banyak wanita. Maka wanita-wanita itu meninggalkan beliau, lalu beliau menunaikan hajatnya. Kemudian beliau bersabda: “Siapapun lelaki yang melihat seorang wanita, sehingga wanita itu membuatnya terpesona, maka hendaklah dia pergi kepada istrinya, karena sesungguhnya pada istrinya itu ada semisal apa yang ada pada wanita itu.” {HR. Ad-Darimi 2261 dengan sanad Hasan} Hadist ini menunjukkan bahawa di zaman nabi, wajah wanita biasa terbuka. عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ امْرَأَةٍ مِنْهُمْ قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا آكُلُ بِشِمَالِي وَكُنْتُ امْرَأَةً عَسْرَاءَ، فَضَرَبَ يَدِي فَسَقَطَتِ اللُّقْمَةُ فَقَالَ: " لَا تَأْكُلِي بِشِمَالِكِ وَقَدْ جَعَلَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَكِ يَمِينًا "، أَوْ قَالَ: " قَدْ أَطْلَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَكِ يَمِينَكِ "، قَالَ: فَتَحَوَّلَتْ شِمَالِي يَمِينًا فَمَا أَكَلْتُ بِهَا بَعْدُ Dari Abdillah bin Muhammad, dari seorang diantara mereka yang berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk menemukanku ketika aku sedang makan dengan tangan kiriku, karena aku seorang wanita yang kidal. Maka beliau memukul tanganku sehingga sesuap makanan jatuh. Lalu beliau bersabda, “janganlah engakau makan dengan tangan kirimu, sedangkan Allah telah menjadikan tangan kanan untukmu.” Atau bersabda, “sedangkan Allah telah menyembuhkan tangan kananmu.” {HR. Ahmad 16639 dan dihasankan oleh syaikh Al Albani}   Anggapan terjadinya ijma’ tentang wajah dan telapak tangan merupakan yang wajib ditutup, tidaklah benar. Bahkan telah terjadi perselisihan di antara ulama. Pendapat tiga imam (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Syafi’i), menyatakan bukan sebagai aurat. Ini juga merupakan satu riwayat dari Imam Ahmad. Diantara ulama’ besar madzhab Hambali yang menguatkan menguatkan pendapat ini yaikni Ibnu Qudamah dan Imam Ibnu Muflih. Ibnu Qudamah menyatakan dalam kitabnya Al-Mughni, “Karena kebutuhan mendorong telah wajah untuk bermuamalat (jual beli) dan membuka telapak tangan untuk mengambil dan member {Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, hal 7-9} Wallohu’alam…..       



Memusatkan perhatian pada situasi yang besar, akibatnya adalah pembesaran distorsi dari masalah. Barangkali akan lebih baik jika qt membayangkan menggunakan lensa Binokuler. Gunakanlah sisi pembesarnya untuk memandang hal-hal yang positif, dan baliklah..gunakanlah sisi lainnya bilamana kita menjumpai elemen-elemen negatif untuk membuatnya kelihatan lebih kecil...

Rabu, 05 Januari 2011

JAUHI HASAD



Beberapa minggu ini, aku banyak sekali mendengar keluhan dari teman-temanqu, termasuk juga dari keluarga tentang kerasnya hidup ini, susahnya memenuhi kebutuhan hidup dan mahalnya harga sembako.
Belum lagi biaya sekolah yang dikatakan gratis malah justru semakin mahal, bahkan biaya sekolah Taman Kanak-Kanakpun tinggi, bagaimana dengan yg kuliah...?? Satu demi satu mengeluh sembari memaki pemerintah dengan berbagai macam kata dan bahasa, tak hanya pemerinta Negara yg di makinya, tapi justru pemerintah daerah pula lebih-lebih dicaci maki. Ada yg sepertinya iri mengetahui pemerintah daerah yg sering ke luar negeri bersama keluarganya, katanya "Heran aja, dulu waktu belum jadi pejabat nggak begitu, sekarang dikit-dikit ke luar negeri, tahun baru aja ke luar negeri, kapan daerahnya diurus, lagian duit dari mana tu segitu banyaknya, kalo' pergi urusan daerah masak sih tiap bulan dan sekeluarga"...SubhanAllah...aku berpikir saat itu aku sedang berhadapan dengan orang yang sedang diliputi rasa iri hati/hasad atas rezeky orang lain. Sudahlah...darimana dia mendapatkan uang banyak bukan urusan kita, baik tidak jalannya mendapatkan itu jangan kita terlalu sibuk mencari tahunya, karena toh semuanya sia-sia, kita marah-marah juga enggak kebagian, mending kita urus saja urusan kita masing-masing dan terus berusaha memperbaiki diri, mendekatkan diri pada Allah, syukuri semua yg ada, dan terus berusaha, berjuang mendapatkan rezeky yg dipermasalahkan tadi agar semuanya menjadi cukup. AllahuAkbar...sebenarnya ini menakutkanku, sedikit aku merasa aku sedang dipengaruhi untuk membenci orang lain yg memiliki harta lebih, tapi bukankah rezeky itu juga adalah rahasia Allah. Nikmati saja saudara...sedikit atau banyak itu tergantung kita yg mensyukurinya. Jika harta itu melimpah belum tentu kita merasa tenang, karena ada kesombongan dan angkuh diri dititipkan harta melimpah. Tak semua orang mampu membawa dengan baik harta itu, ada memang yg bisa mensyukuri dan memeliharanya sesuai jalan Allah, tapi tak sedikit juga yg ingkar. Mungkin kita bukan golongan orang yang mampu menjaga harta berlimpah itu, sabarlah saudara...tidak menjadi kaya saja sudah hasad to...? Apalagi mau dikasih kaya. Aku  tidak sedang berkhotbah, aku sekedar mengingatkan...aku juga masih banyak kekurangan, aku juga terkadag berpikir negatif tapi segera aku hapus sebisa mungkin agar penyakit hati itu tidak menggerogotiku dan aku hidup tetap dlm ketenangan dengan kesederhanaanku.
Allah Maha Kaya
Allah memberikan kita rejeki yang berbeda-beda, ada orang yang diberikan kemudahan dalam mendapatkan harta dan sebaliknya ada juga yang mengalami kesulitan dalam mencari rejeki tersebut. Bahkan jika kita perhatikan, orang yang kaya terlampau kaya dan yang miskin terlampau miskin. Sebenarnya semua itu hanya cobaan yang diberikan kepada hambanya oleh Zat yang maha sempurna. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang kita menemukan orang yang panas, sakit hatinya, dan tidak tenang karena melihat temannya, atau saudaranya, tetangganya, atau orang lain yang memperoleh suatu kenikmatan dunia melebihi yang dia miliki, kemudian berharap agar kenikmatan tersebut musnah atau hancur. Dia tidak senang melihat kesuksesan yang diraih orang lain, apalagi itu adalah rivalnya dalam dunia bisnis atau mungkin dunia politik. Terlebih lagi dalam hal berpolitik, senang saling menjatuhkan, mencari-cari kesalahan orang lain dan akan sangat sakit hatinya tatkala dia tahu bahwa sang rival sukses dan bertambah hartanya. Dan sebaliknya akan merasa senang tatkala dia tahu bahwa orang tersebut jatuh dari kedudukannya atau hilang kekayaannya. Sifat inilah yang disebut dengan hasad (dengki). Ada beberapa dosa besar yang sering diperbuat manusia, diantaranya adalah mensekutukan Allah, Riya’, Hasad/dengki dan sombong/angkuh. Jelas sudah bahwa hasad adalah salah satu sifat yang mengakibatkan seseorang akan berdosa besar.
Bahaya Hasad
Dosa hasad adalah dosa yang sangat besar, karena itu Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya, Muhammad SAW untuk berlindung kepada Rabbul Falaq (Tuhan yang menguasai subuh) dari kejahatan hasad. Ini juga isyarat bahwa Nabi SAW dan siapapun yang menyeru kepada kebaikan (Da’i) pasti ada saja yang memusuhinya dan hasad (dengki) kepadanya. Sementara ketenangan, ketentraman, dan keselamatan hanya dapat ditemukan ketika selalu berada dalam dekapan Rabbul Falaq, Allah SWT. Maka ayat tersebut diawali dengan, “Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai Subuh”
(QS Al Falaq [113] :1).
Hasad merupakan suatu penyakit yang bisa menimpa seorang mukmin disaat imannya turun dan lemah. Didasari oleh larangan Rasulullah, “Jangan kalian saling membenci, saling hasad dan saling membelakangi, Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” (HR. Bukhari VIII/33). Hasad (dengki) merupakan sifat tidak terpuji dan sangat berbahaya. Saking bahayanya, hasad dapat menghapus kebaikan-kebaikan seseorang yang telah dibangunnya sekian lama. Rasulullah telah menegaskan hal itu dengan sabdanya, “Waspadalah kalian terhadap hasad, sebab hasad itu memakan semua kebaikan sebagaimana api yang membakar kayu”.
Sebab-sebab Hasad
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang jatuh ke dalam hasad, diantaranya:
1.Senang berlomba-lomba mengejar dunia
Ketika dunia dilapangkan dan dimudahkan bagi manusia, sementara mereka mengabaikan rambu-rambu syariat dalam berintraksi dengan dunia, maka dengan mudahnya mereka terjerumus dalam pertarungan perebutan dunia yang menggiringnya kepada sifat hasad.
Begitu pula pada halnya para wanita yang senang memamerkan perhiasan mereka, dan sakit hatinya tatkala melihat teman kerjanya menggunakan perhiasan yang lebih mewah dibanding miliknya, sehingga menimbulkan sifat hasad hanya karena dunia.
2.Melihat nikmat orang lain dan lupa pada Yang Memberi Nikmat
Terkadang pada saat seseorang melihat nikmat baik itu yang berbentuk harta ataupun pengkat/kedudukan pada orang lain yang melimpah, sementara dia sendiri tidak sebanyak itu yang ia miliki, iapun lupa kepada Yang Memberi Nikmat, Yaitu Allah SWT. Ia lupa bahwa Allah telah mebagikan kenikmatan-kenikmatan kepada para hamba-Nya dengan sangat bijak, ia lupa bahwa kaya dan miskin bukanlah suatu perbedaan yang berarti tetapi tingkat ketaqwaanlah yang membedakan dihadapan Allah. Kecuali dengan iman seseorang itu tidak akan bersifat hasad, karena jika imannya sudah lemah maka syaitan akan mudah mempengaruhinya untuk berbuat hasad.
3.Takabbur
Seperti iblis yang takabbur dan sombong, dengan pernyataanya yang mengatakan bahwa dia lebih baik dan lebih mulia daripada Adam dengan alasan bahwa dia tercipta dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Dan hal tersebut merupakan hasad peretama kali yang terjadi di langit, dan hasad yang pertama kali terjadi di bumi adalah hasad Qabil dan Habil hingga membunuhnya sebagaimana diceritakan di dalam Al-Qur’an.
4.Perbedaan perlakuan
Seringkali dalam lingkungan keluarga atau tempat kerja atau sekolah terjadi pilih kasih diantaranya. Misalkan orang tua yang memperlakukan anaknya berbeda, atau perlakuan atasan dengan bawahan yang tidak adil atau guru yang pilih kasih terhadap muridnya. Sikap pilih kasih dalam keluarga atau dimanapun juga dapat menyebabkan kedengkian timbul dari hati orang yang merasa terkalahkan atau dinomorduakan.
Obat Hasad
1.Memohon perlindungan dari Allah SWT seperti perintah Allah terhadap Rasull-Nya dalam surat Al-Falaq.
2.Takwa dan sabar, sebagaimana firman Allah, “Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudaratan kepadamu” (QS Ali Imran [3]:120).
3.Taubat. Allah berfirman, “…dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya.
4.Berbuat baik kepada orang yang hasad, agar orang tersebut menyadari kesalahannya dan mau berubah, secara tidak langsung kita mengajarkan kepada orang yang hasad untuk tidak lagi berbuat hasad (dengki) mengingatkannya bahwa hasad adalah hal yang sangat tidak terpuji.
5.Mengobati dengan ruqyah, seperti pada saat Jibril meruqyah Rasulullah.
6.Tawakkal (berserah diri) kepada Allah SWT setelah semua ikhtiar dan usaha dilakukan. “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”.

Senin, 03 Januari 2011

Sahabat Pena

Ku tulis lagi surat untuk sahabatku nun jauh disana, setelah lama sekali kami tak berkirim kabar. Dia sahabatku yg ku kenal lewat sebuah majalah "BOBO" waktu masih duduk di bangku Kls I SMP dulu. Maklum aku dulu berlangganan majalah BOBO, majalah anak-anak yg isinya sebenarnya itu-itu saja, dan aku baru sadar setelah aku beranjak dewasa. BOBO adalah salah satu majalah favoritku waktu itu, kalau saja si BOBO terlambat datang, aku pasti nangis dengan menuduh Ayahku telah menghentikan aku berlangganan BOBO, maklum kan bayar langganannya beliau aku sih tinggal terima dan baca. Hmm...namanya aja anak kecil...__heheheee...
Sebenarnya aku berlangganan BOBO sejak aku duduk di bangku SD Kls 2, selain BOBO akujuga berlangganan majalah "ANANDA"...selain itu ada lagi majalah "DONALD BEBEK" , dan setiap bulan aku pasti membeli majalah yg aku lupa namanya tapi mengisahkan sang Drakula yang baik hati, dan "Harry Pooter" dalam bentuk majalah anak-anak (Sekarang sudah tidak ada lagi, emang enak'an masa kecilku kayaknya timbang sekarang...heheheee...) Kok banyak banget langganannya LIN...?? Maklum...Ayahku adalah seorang yang gemar sekali membaca,belajar dan menulis. Mungkin beliau sengaja memberi aku langganan majalah-majalah anak-anak untuk memotivasi aku agar senang membaca dan belajar, terkadang beliau membimbing aku menjawab soal-soal di majalah tersebut, karena di setiap majalah pasti ada teka-teki silang dan soal tebak-tebak'an gambarnya. Tapi itu waktu aku masih kecil, setelah kls 4/5 SD aku sudah mulai pandai menyelesaikan soal-soal di majalah. Bahkan aku sempat membuat puisi dan dimuat...Dduuch senangnya....yang belum kesampaian adalah mengirim lukisan, aku belum mengirimnya karena aku sejak kecil sampai sekarang memang tak punya bakat melukis, tapi bakatku nangis guling-guling kalau permintaanku tak dikabulkan...hhhh..jadi buka kartu sendiri, eh,,sekarang udah enggak lagi looo....(senyum-senyum sendiri inget masa kecil)...Lanjut...saat aku SMPpun aku masih berlangganan majalah anak-anak itu, padahal harusnya udah berhenti sih, karena ayahku bilang samapai lulus SD saja, kalau udah SMP harus lebih konsentrasi ke pelajaran sekolah. Tapi aku memohon-mohon tak lupa menangis agar langgananku diteruskan satu tahun lagi,akhirnya permohonanku dikabulkan dan langganan usai setelah aku naik kls 2 SMP (dah gede to..??)
Berkirim surat
Dari majalah BOBO dan ANANDA aku mulai mencari kenalan dan berkirim surat.Beberapa teman dari pulau lain mengirimi aku surat kenalan, pun sebaliknya aku menulis surat untuk berkenalan pada beberapa teman juga. Kebetulan aja aku ikutan kirim-kirim photo en Biodata di BOBO, Alhasil...setiap bulannya aku pasti mendapat beberapa surat. Namun semua tidak ada yang bertahan terlalu lama, surat-suratannya paling hanya 3 sampai 4th trus berlahan agak jarang dan lama kelamaan malah menghilang tanpa kabar berita. Dan hanya sahabatku "LIA" yang aku maksudkan dlm ceritaku ini yang bertahan cukup lama. Aku lumayan nyambunglah ma surat-suratnya, setiap kali kirim surat dia menceritakan aku pengalamannya, suka citanya, bahkan berbagi kebahagiaan denganku, namun dikala dia ada masalah dia juga tak segan menceritakannya sehingga melalui surat kami tetap bisa bercurhat ria...Asyikkan..?? namun sekian tahun kami bersahabat pena tak pernah satukalipun aku bersua dengannya, hanya sebatas kata demi kata yang terkumpul menjadi sebuah cerita dalam kertas saja...
Aku dan Lia...
Waktu itu aku punya sahabat pena bernama "RIA" berasal dari Riau, kemudian melalui suratnya dia memperkenalkan aku dengan "LIA"... ia meminta kepadaku untuk mengirim surat ke alamat LIA, dan aku yang saat itu memang lagi senang-senangnya berkenalan dan hampir setiap minggu ke kantor post buat kirimi teman-temanku surat akhirnya menulis surat juga buat LIA...tentunya surat awal adalah surat berkenalan dengan mencantumkan Biodata bak lamaran pekerjaan. Berkirim surat dan menerima surat bagiku saat itu adalah hobby yang menyenangkan mungkin kalau diistilahkan seperti orang kecanduan..(Asal jgn kecanduan narkoba ajalah)...
Gayung bersambut, suratku dibalasnya, dia menerima tawaran persahabatanku, balas membalaspun terjadi sampai sahabatku yang mengenaliku dengan Lia entah kemana, "Ria" bukannya aku lupa padanya, tapi aku tak tahu kabarnya setelah ada musibah di Kotanya, saat itu aku masih duduk di bangku SMP, surat terakhirnya menceritakan padaku di kotanya terjadi bencana banjir yang cukup mengganggu, barang-barangnya banyak yang rusak terendam, bahkan tetangganya banyak yang memilih mengungsi sementara, karena sepertinya akan datang banjir susulan yang berasal dari sungai di tempat tinggalnya. Dia hanya berkirim surat secara singkat, intinya saja...mungkin karena kondisinya sehingga dia tergesa-gesa, bahkan tulisannyapun tak begitu rapi, namun dia menyelipkan sebuah photo di dalam suratnya, photo itu masih aku simpan...photo berdua bersama saudara perempuannya di sebuah pantai yg indah, manis....dia sahabatku yang manis dan baik, tapi aku tak mengerti mengapa surat terakhirku tak dibalas lagi, mungkinkah benar banjir susulan itu datang dan menghanyutkan surat-suratku sehingga ia tak bisa membalasnya karena kehilangan alamat, atau dia mengungsi bahkan kemungkinan pindah rumah. Aku coba kirim lagi beberapa kali, tapi tak pernah juga di balas, karena setiap kali kirim surat tak dibalas juga, aku berpikir dia sudah tak di alamatnya itu, Yaa...sudahlah, aku hanya bisa berharap semoga sahabatku yang manis dan baik hati itu tetap dalam lindungan yang kuasa...Amiin...
Kembali ke surat Lia...
Lia ternyata gadis yg kreatif, dia seumuran denganku, terkadang dalam amplop suratnya dia menyertai hasil karya tangannya, seperti namaku dan namanya yang kemudian dia beri hiasan dan dilaminating kemudian digunting dan diberi hiasan pita emas atau pita warna,cantik dan menarik. Akupun mengumpulkan pernakpernik yang dia kirim untukku, tak lupa aku membalasnya dengan mengirimkan juga suvenir untuknya, tapi bedanya aku dengan membeli di toko suvenir khas Lombok, katanya sih dia juga suka. Terlepas dari suka atau tidak paling enggak aku sudah berusaha untuk membalas kebaikannya yang sudah bersusah payah membuat karya untukku walau aku balas dengan hasil karya orang lain...namanya aja nggak kreatif nggak bisa dipaksa juga ya untuk buat sendiri...__ Lia juga sering mengirimi aku photonya, dia cantik mirip-mirip Nike Ardila gitu dech...Photo-photonya semua masih aku simpan. Dan beberapa waktu lalu aku membuka albumku koleksi sahabat penaku dan teman-teman masa kecilku, aku pandangi photonya dan aku rindu ingin berkirim kabar lagi. Hubunganku dengan Lia mulai jarang sejak aku menikah 5th yang lalu, aku sibuk dengan semua kewajibanku sebagai istri, terlebih lagi saat aku mempunyai anak, padahal saat itu aku juga harus ikut membantu memperjuangkan bisnis suamiku yang baru beberapa tahun dirintisnya, dan Alhamdulillah usaha dan pengorbanan kami tidak sia-sia, nikmatnya baru kami rasakan setelah si buah hati hadir diantara kami. (Laa..kok pindah curhat keluarga sih)...Belok lagi yuuk..Aku bukannya melupakan Lia, tapi seperti yang aku bilang tadi, waktuku tersita dengan kesibukanku sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus karyawati suamiku sendiri, maklum waktu itu kami belum punya pegawai...sekarang sih Alhamdulillah sudah mampu bayar pegawai tapi aku tetap ikut bergelut di dunia bisnis suamiku...(Laa...balik lagi, anggap selingan aja dech)...Dan persahabatanku dengan Lia  sepertinya sudah lekat di hatiku, terbukti setelah beberapa tahun tak berkirim kabar aku merindukannya, rindu suratnya yang bercerita tentang hari-harinya,berbagi suka duka...Ach Andai saja dia ada di sini bersamaku atau aku bisa bertemu dikotanya "Bogor" kota yang sampai detik ini belum aku kunjungi namun suatu saat aku berniat untuk bisa datang di kota itu. Kebetulan aku punya 2 ponakan juga yg kuliah di IPB....smoga niatku ini kesampaian dan kemungkinan aku akan mencoba mencari-cari alamat tempat tinggal Lia atau mungkin janjian ketemu di mana..."Menghayal tingkat tinggi".
Ya sudahlah....aku mau pamitan ke kantor Post dulu kirim surat buat Lia...smoga enggak pindah dech alamatnya, supaya suratku bisa diterima dan dibalas sehingga silaturrahmi yang sempat tersendat bisa nyambung kembali...Amiiin...__